Home Kajian Utama Memulai Masa Depan
Memulai Masa Depan

Memulai Masa Depan

by Mas Imam

Umumnya orang bicara masa depan selalu terjerembab pada perkembangan sains dan teknologi, akan begini akan begitu. Ada mobil terbang, mobil menyelam dan sebagainya. Tetapi benarkah masa depan hanya soal itu? Pertanyaan ini penting agar kita jelas di dalam memulai masa depan yang sebenarnya.

Ke depan, seiring perkembangan infrastruktur internet, ke depan bukan hanya smartphone dan komputer yang bisa terhubung, tetapi berbagai macam benda nyata bisa juga terkoneksi ke internet.

Baca Juga: Islam yang Terus Bersinar

Sekarang saja kita sudah lihat itu pada Google Glass, Google Nest, Nike Fit dan Samsung Smart Watch. Jadi, sangat mungkin apa yang didendangkan sebuah lagu qosidah era 90-an, tahun 2000 semua serba mesin, tepatnya serba internet.

Namun, ironisnya, di tengah kepastian perkembangan teknologi dan komunikasi internet, manusia kian terbawa arus ketidakpastian. Seperti sekarang, misalnya, soal keamanan data digital saja, ternyata tidak bisa seutuhnya dijamin aman.

Artinya, manusia akan menghadapi era dimana kemudahan terjadi, namun ketidakpastian kian menyelimuti kehidupan mereka. Jadi, secara lebih mendalam, setiap jiwa ditantang untuk melihat masa depan mana yang harusnya dipersiapkan.

Inti Manusia

Inti manusia adalah jiwa. Dari jiwa manusia bisa dikenal sifat dan karakteristiknya. Dari jiwa manusia bergerak dan memberikan manfaat dalam kehidupan.

Artinya, semakin seseorang memerhatikan jiwanya, maka semakin beruntung kehidupannya, baik di dunia dan di akhirat.

“Sungguh beruntung orang yang mensucikan (jiwa itu) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syam: 9-10).

Pada puncaknya, Alquran pun menegaskan bahwa kelak yang akan dipanggil sebagai hamba-Nya ialah jiwa yang tenang.

“Hai jiwa yang tenang.” (QS. Al-Fajr: 27).

Jadi, dalam pandangan Alquran, masa depan itu hanya soal bagaimana manusia memberi perhatian yang mendalam terhadap jiwanya.

Sebab jiwa adalah inti dari manusia itu sendiri. Manusia bukanlah jasad semata, yang kalau punya hape paling mahal hidupnya akan tenang. Bukan, sekali lagi bukan.

Jadi, jangan pernah terkecoh oleh perkembangan apapun yang melenakan badan, memuaskan keinginan dan lain sebagainya. Toh, kalau pun itu bisa kita raih, sadarilah sebagai ujian dari Allah, bukan hal yang malah merusak jiwa dengan menjadi manusia yang sombong dan lupa diri.

Kebaikan

Penting juga kita sadari, karena perkembangan teknologi akan mendominasi tema masa depan umat manusia, maka selain memahami inti manusia, kita juga harus paham tentang kebaikan dalam kehidupan ini.

Alquran mendorong kita untuk fokus pada kebaikan.

Baca Lagi: Semeru Menguatkan Ingatan

“Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat kebaikan untuk dirimu sendiri. Dan, jika kamu berbuat jahat, kamu melakukan kejahatan terhadap dirimu sendiri.” (QS. Al-Isra: 7).

Artinya, semua kemajuan teknologi hari ini dan masa depan, arahkan untuk mewwujudkan kebaikan demi kebaikan. Karena itulah yang sejatinya akan kita peroleh di masa depan.

Jadi, kesimpulannya adalah bahwa memulai masa depan adalah dengan menyadari jiwa sebagai inti manusia kemudian kebaikan sebagai fokus dalam kehidupan. Jika ini berhasil kita lakukan, insha Allah masa depan akan indah dan aman, dunia dan akhirat. Insha Allah.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment