Sebagian orang mungkin sadar akan perintah Allah. Umumnya tentang sholat, amal sholeh, dzikir dan lain sebagainya. Tetapi ada juga satu perintah yang kaya manfaat bagi kita, yakni memuji Allah.
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isra: 111).
Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa sebagai Tuhan, Allah, benar-benar Maha Sempurna.
Baca Juga: Bahagia dengan Ingat Allah
Tidak sama Allah dengan manusia, yang memerlukan anak, membutuhkan teman, dan tidak berhajat terhadap pertolongan siapapun.
Oleh karena itu, sadarilah Allah benar-benar sebagai Tuhan. Dan, jangan pernah mencoba untuk melihat selain Allah sebagai sesuatu yang penting, apalagi menyukai bahkan mengagungkannya, sampai lupa kepada Allah.
Totalitas
Orang beriman dan bertakwa senantiasa totalitas dalam beribadah kepada Allah.
Karena memang hanya Allah yang Maha Terpuji. Dalam arti yang lain, semua yang Allah tegaskan dalam Alquran, itulah jalan keselamatan.
Oleh karena itu dalam beberapa kajian, Gus Baha menekankan bahwa harus ada rasa cinta pada diri ini membaca ayat-ayat Alquran.
Dari sana kita akan semakin memiliki kemantapan dalam hal logika keimanan. Sebab iman yang baik, kata Gus Baha, adalah iman yang orang mengaku beriman itu bisa menjelaskan siapa Tuhan, siapa Allah sesungguhnya.
Langkah tersebut memungkinkan orang beriman totalitas menjalani hidup ini dengan cara pandang Qur’an.
Hidupnya berorientasi menghadirkan kebaikan, setidaknya menjauh dari berbagai hal yang merugikan. Yang mana banyak orang hidup, tetapi mereka hanya menumpuk kerugian.
Karena lupa mengurus iman, enggan amal sholeh, dan tidak berinteraksi satu sama lain dalam hal menguatkan kesabaran dan kebenaran.
Penyelamat
Mendalami uraian ini, kita dapat memahami bahwa memuji Allah adalah perintah sangat penting.
Orang yang bisa memuji Allah adalah yang telah kokoh imannya.
Ia tidak guncang karena ujian hidup yang seakan tak tersolusikan.
Seseorang juga tidak melampaui batas hanya karena beragam kenikmatan duniawi mengitari kehidupannya.
Baca Lagi: Yang Membahagiakan
Sepenuh hati ia sadar, bahwa keduanya hanyalah bentuk ujian, sehingga ia berusaha berdiri tegak di atas landasan iman.
Bahkan, sekalipun dirinya memiliki kebaikan iman, lalu mempunyai kekuatan sosial untuk bergerak, ia sadar itu hanya titipan dari Allah.
Bukan sebuah kekuatan yang benar-benar berasal dari dirinya sendiri.
Jangan pernah lupa, siapapun manusia di bumi ini, tidak ada yang benar-benar kuat. Mereka hanya dititipi kekuatan oleh Allah, sifatnya sementara dan pasti akan berakhir.
Dalam kata yang lain, perintah memuji Allah, sejatinya menghendaki kita sadar sebagai makhluk dan Allah sebagai Rabb.
Dan, tidak akan terjadi dalam kehidupan dunia ini kecuali atas izin dan kehendak-Nya. Jadi, mari memuji Allah, Alhamdulillah.*