Mas Imam Nawawi

- Artikel

Memerdekakan Diri, Makna Sejati Kemerdekaan di Era Modern

Hari ini, ketika kita merayakan kemerdekaan Indonesia, ada baiknya kita merenungkan kembali arti sebenarnya dari kata “merdeka”. Merdeka bukan hanya tentang bebas dari penjajahan fisik, tapi juga tentang membebaskan diri kita sendiri dari belenggu mental, ketergantungan, dan cara berpikir yang sempit. Kita tahu, bangsa ini meski telah dan tengah mencapai usia 79 dalam hal perjalanan […]

Merdeka, Kemerdekaan Indonesia, Mental instan, Semangat juang, Berdampak positif, makna kemerdekaan, Era modern, Pahlawan bangsa,

Hari ini, ketika kita merayakan kemerdekaan Indonesia, ada baiknya kita merenungkan kembali arti sebenarnya dari kata “merdeka”. Merdeka bukan hanya tentang bebas dari penjajahan fisik, tapi juga tentang membebaskan diri kita sendiri dari belenggu mental, ketergantungan, dan cara berpikir yang sempit.

Kita tahu, bangsa ini meski telah dan tengah mencapai usia 79 dalam hal perjalanan merdeka, tetapi seperti kita tahu, betapa keburukan mental merajalela dimana-mana.

Banyak penduduk negeri ini memandang kursi jabatan sebagai kesuksesan. Lalu mereka berebut laksana ikan di dalam kolam yang baru saja mendapat lemparan makanan. Demi kursi jabatan, moral dan etika mereka korbankan. Tak ada lagi yang lebih utama selain duduk sebagai pejabat.

Sisi lain, orang yang merasa telah kuliah, aktif berorganisasi, tapi tak memiliki kedudukan di pemerintahan, rasanya seperti bodoh dan gagal.

Padahal, kalau kita cermati, pohon zaitun itu tidak begitu mengagumkan untuk kita pandang. Bentuknya relatif kecil, dedaunannya cokelat kehijauan. Namun, jangan pungkiri, buah zaitun adalah makanan yang bermanfaat, dapat kita jadikan minyak dengan mutu sangt baik. Begitulah Robert Frager dalam bukunya “Sufi Psychology” mengajak kita berpikir tentang diri ini mau menjadi seperti apa.

Merdeka di Era Digital

Perjuangan kemerdekaan di masa lalu sangatlah berbeda dengan tantangan yang kita hadapi sekarang.

Dulu, para pahlawan kita berjuang melawan penjajah dengan senjata. Kini, kita berperang melawan kemalasan, ketidakpedulian, dan mental instan yang menggerogoti semangat juang bangsa.

Kemerdekaan sejati adalah ketika kita mampu berdiri di atas kaki sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dan tidak mudah terombang-ambing oleh pengaruh negatif.

Kita harus memiliki semangat juang yang tinggi, mental yang tangguh, dan idealisme yang kuat, seperti yang ditunjukkan oleh para pahlawan kita.

Merdeka dari Mental Instan

Salah satu tantangan terbesar di era modern adalah godaan untuk meraih kesuksesan dengan cara instan.

Kita terbiasa melihat orang lain sukses dalam sekejap melalui media sosial, dan kita pun ingin seperti mereka. Padahal, kesuksesan sejati membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kesabaran.

Ustadz Abdullah Said selalu menekankan kepada para kader Hidayatullah jadilah orang yang bisa dan mau bekerja keras, berpikir keras dan beribadah keras. Artinya totalitas, jangan hanya berharap tanpa aksi. Dan, jangan pula main aksi tanpa harapan dan kecerdasan.

Merdeka berarti berani berjuang, rela berkorban, dan tidak mudah menyerah. Kita harus memiliki semangat juang yang tinggi, seperti para pahlawan kita yang rela mengorbankan nyawa demi kemerdekaan bangsa.

Baca Juga: Literasi Data, Senjata Ampuh dari Masa ke Masa

Simpelnya, Eric Barker dalam buku “Mendaki Tangga yang Salah” menulis, “Pekerjaan yang menantang dan bermakna membuat kita bahagia dan puas.”

Merdeka untuk Berdampak

Kemerdekaan juga berarti kebebasan untuk berkarya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Kita harus berpikir besar, seperti para pendiri bangsa kita yang berani melawan logika dunia untuk mewujudkan impian mereka.

Jangan hanya mengejar kesuksesan pribadi, tapi juga berpikirlah tentang bagaimana kita bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Baca Lagi: Konsep Menjadi Insan Merdeka

Jadilah politisi yang jujur dan berintegritas, pengusaha yang menciptakan lapangan kerja, atau seniman yang menginspirasi banyak orang.

Anugerah

Kemerdekaan adalah anugerah yang harus kita syukuri dan isi dengan hal-hal yang positif. Merdeka bukan hanya tentang bebas dari penjajahan, tapi juga tentang membebaskan diri kita sendiri dari belenggu mental dan ketergantungan.

Mari kita jadikan kemerdekaan ini sebagai momentum untuk berubah menjadi lebih baik. Merdeka untuk bermimpi, merdeka untuk berkarya, dan merdeka untuk memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara.

Mas Imam Nawawi

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *