Home Artikel Membuat Kebiasaan Baru, Kenapa Tidak
Membuat Kebiasaan Baru, Kenapa Tidak

Membuat Kebiasaan Baru, Kenapa Tidak

by Imam Nawawi

“Perjuangan paling berat adalah menjadikan diri kita berbeda dari orang-orang biasa,” itu ungkapan Charles M. Schwartz. Saya rasa ada benarnya, terutama kalau kita ingin membuat kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari.

Betapapun orang tahu membaca itu perlu, tetapi tidak otomatis semua orang akan mudah melakukan aktivitas penting itu.

Pun demikian dengan Alquran, berapa banyak orang tahu bahwa pahala membaca Alquran luar biasa, tetapi tidak otomatis orang rajin membaca Alquran, apalagi sampai pada tahap memahami dan mengamalkan.

Dalam kata yang lain, umumnya orang memang biasa saja meninggalkan apa yang mereka ketahui baik, penting dan perlu.

Cara Memulai

Jadi, kalau kita ingin berbeda dengan orang biasa-biasa, kita memang mesti memiliki kebiasaan yang tidak biasa.

Jika orang biasa ngerumpi, maka kita jangan sampai seperti itu. Orang suka main game, bagus sekali kalau kita suka main buku.

Kapan seseorang akan berhasil memiliki budaya itu, ketika ia memulai, disiplin dan konsisten.

Oleh karena itu kalau kita pelajari bagaimana ulama membangun dirinya menjadi manusia berkualitas, mereka selalu memanfaatkan waktu luang untuk memburu ilmu.

Jadi, mulailah apa yang kita tahu itu perlu dan penting. Lakukan semampu diri, tidak mengapa ringan-ringan dahulu, yang penting bisa konsisten.

Upgrade Diri

Membuat budaya baru akan mendorong diri sadar untuk selalu melakukan upgrade diri. 

Mengupgrade diri menjadikan seseorang tidak pernah puas dengan apa yang ada dalam dirinya, sehingga ia selamat dari rasa puas dan sombong.

Ia akan selalu terdorong menuntut ilmu. Karena pesan Nabi SAW juga dalam belajar  itu harus kita lakukan hingga akhir hayat.

Keuntungan terbesar orang yang memiliki budaya baru, selain juga berhasil melakukan upgrade diri juga terus mengalami peningkatan skill.

Jadi, mulai sekarang, tentukan apa budaya positif baru yang harus kita miliki, kemudian perjuangkan dan tajamkan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment