Suasana haru penuh kedamaian menyelangkupi hatiku dan lebih-lebih hati para orangtua serta wali santriwati pondok dan Rumah Quran se-Banten, yang hadir mengikuti wisuda akbar yang berlangsung di Aula PGRI Rangkasbitung (17/6/23). Selintas terbayang bagaimana kalau penghargaan seperti ini berlangsung di Surga?
Terbayang Surga karena para santriwati yang menerima apresiasi ini adalah mereka yang telah sukses berjuang menghafalkan Alquran, bahkan ada yang tembus dan tuntas hafal 30 juz.
Baca Juga: Alquran dan Jejak Digital
Jika dalam kehidupan dunia, penghargaan manusia atas jerih payah diri menghafal Alquran sedemikian menentramkan, bagaimana kalau nanti di Surga juga mendapatkan penghargaan. Sungguh tak terbayangkan, betapa amat dan sangat indah.
Dan, kapanpun juga, siapapun juga, yang menghafal Alquran, mendapat kedudukan tinggi dalam pandangan Allah Ta’ala, sangat dekat dengan limpahan pahala.
Bagaimana tidak Imam Suyuthi dalam Al-Itqan menyebut dalam Alquran ada 671.323 huruf. Kalau seseorang hafal dan membaca berulang kali, berapa juta pahala yang akan mereka dapatkan.
Pemfokusan DPW Hidayatullah Banten
Dalam genggang selama acara berlangsung, saya berkesempatan diskusi dengan Ketua DPW Hidayatullah Banten, Ustadz Ahmad Maghfur.
Ia menjelaskan bahwa DPW Hidayatullah Banten telah menetapkan program pendidikan Alquran sebagai titik pemfokusan gerakan dakwah dan pendidikan di Banten.
“Para santri ini dari lembaga pendidikan non formal. Tetapi karena yang mereka tekuni Alquran, terlihat, semangat mereka dalam belajar tinggi. Apalagi mereka juga dapat ilmu tambahan, seperti pidato, puisi, nasyid, bahasa Arab dan Inggris, serta leadership, menjadikan mereka siap untuk terus belajar,” ungkapnya.
“Kali ini ada 100 santriwati yang telah sukses menghafal Alquran dari hafalan 15 hingga 30 juz. Kita ke depan berharap semakin banyak lagi yang bisa lulus dan menjadi penghafal Alquran,” sambungnya menerangkan impiannya akan pendidikan Alquran di Banten.
Pengaruh Bacaan Alquran
Pada dasarnya Alquran adalah kitab suci, petunjuk dan obat. Oleh karena itu, memahaminya adalah perkara yang sangat utama.
Dan, ketika kita berupaya memahaminya, Alquran sungguh memberikan pengaruh luar biasa.
Baca Lagi: Alquran dan Nalar Sehat
Sebagai contoh, saya membaca ayat 133 dari Surah Ali Imran, yang isinya perihal panggilan Allah kepada orang beriman untuk bersegera menuju ampunan Allah menuju Surga seluas langit dan bumi.
Allah menyediakan ampunan dan siapa dapat ampunan-Nya akan mendapat Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, untuk satu orang.
Ayat ini mengajak kita menyadari bahwa kehidupan ini bukan dunia semata.
Dunia yang dalam kehidupan kota, orang ada yang tinggal pada tempat yang sangat-sangat terbatas, tanpa bisa melihat pepohonan apalagi air mengalir sebagai simbol keindahan.
Tetapi, kalau dalam kehidupan dunia ini kita sadar, ada akhirat, dan untuk kesana ada ampunan Allah, yang akhirnya mendapat Surga-Nya, mengapa kita tidak bersegera tunduk dan patuh kepada-Nya.
Toh, akhirnya, Allah akan membebaskan kita dari kehidupan dunia yang fana, fatamorgana dan semu ini menuju kehidupan abadi yang kenikmatannya seluruh dunia bisa Allah berikan kepada siapa saja yang mau beriman dan dapat ampunan-Nya.
Kesadaran akan ayat itu akan membuat semangat beribadah terjaga. Dan, kita akan mengisi kehidupan dunia, tanpa kerisauan yang tidak perlu. Apalagi merasa hidup tidak beruntung, hanya karena di dunia tidak menjadi manusia berlimpah kekayaan.*