Semua orang tahu membaca itu penting. Tetapi faktanya banyak orang yang sangat asing dengan membaca.
Padahal aktivitas membaca memberi dampak positif dan menguntungkan. Terlebih kalau orang melakukannya secara konsisten.
Bahkan bagi yang suka membaca dengan minat yang sangat tinggi ia akan memiliki kemampuan menganalisa dan menyelesaikan masalah secara inovatif.
Anies Baswedan mungkin sosok yang gemar membaca, sehingga dalam mengatasi kerumitan ia bisa lakukan dengan cara yang tampak sederhana.
Baca Juga: Langkah Membaca untuk Memahami
Sumur resapan misalnya, yang Anies andalkan untuk mengatasi banjir jalanan Jakarta. Kini menjadi konsep yang banyak kepala daerah lain mengadopsinya.
Tanamkan
Kegemaran membaca tidak tumbuh tiba-tiba. Kalau kita lihat BJ Habibie memang telah mendapat pengkondisian untuk gemar membaca sejak kecil.
Sampai-sampai Habibie tidak mau memanfaatkan waktu kecuali dengan membaca buku.
Ayah Habibie, Alwi Abdul Djalil Habibie memang sosok yang gemar membaca dan senantiasa menanamkan pentingnya membaca bagi Habibie.
Habibie sampai memiliki kenangan dengan sebuah buku. Yaitu karya dari Jules Verne yang berjudul “Mengelilingi Dunia dalam 80 Hari.”
Kata Habibie itu adalah buku pertama yang sang ayah berikan kepadanya.
Panjang Umur
Sebuah riset menyebutkan bahwa membaca buku 3,5 jam per pekan, dapat mendorong seseorang memiliki persentase hidup lebih lama sebanyak 17% daripada yang tidak membaca.
Kemudian menurut Becca R. Levy, PhD, profesor epidemiologi dan psikologi di Yale University, membaca buku 30 menit setiap hari dapat memberi manfaat baik bagi kemampuan bertahan hidup seseorang.
Baca Lagi: Sumber Ketenangan
Dan, saya secara pribadi memang mendapati seorang senior yang sakit, cukup serius, tetapi selama perawatan ia terus membaca, akhirnya dengan izin Allah, senior itu sehat bahkan bisa seperti sedia kala, bebas beraktivitas.
Maha Suci Allah yang memerintahkan umat akhir zaman ini untuk gemar membaca, Iqra’ Bismirabbik.*
