Hari mulai panas, mentari juga semakin menyengat. Tapi saya masih ogah meninggalkan laptop setelah mata melirik tulisan tentang kebiasaan orang sukses itu adalah membaca. Ya, membaca memang milik orang sukses.
Obama, Presiden AS ke-44 selalu membaca selama 30 menit sebelum tidur. Itu pula yang Bill Gates lakukan. Bahkan banyak pebisnis hebat, mereka selalu menyempatkan membaca di malam hari.
Baca Juga: Membaca Penting Tapi Membaca Asing
Sebagian lagi ada yang menjadikan malam memang asyik membaca. Waktu itu adalah momen yang tidak boleh diganggu gugat oleh kegiatan apapun.
Mengapa mereka melakukan itu semua? Ya, karena membaca memungkinkan orang punya ide baru, kreativitas dan semangat hidup yang lebih kuat dan menyala.
Perintah Pertama
Berulang kali Kang Maman mengatakan, membaca itu perintah pertama. Bahkan Kang Maman menceritakan nasihat dari ayahnya, bahwa siapa Iqra’ (membaca) ia tidak akan pernah kelaparan.
Coba perhatikan, bagaimana seorang anak yatim bisa tumbuh sukses sebagai sarjana, bahkan doktor dan bermanfaat luas bagi masyarakat karena kegemaran membacanya?
Kalau kita mau renungkan lebih dalam lagi, orang yang membaca dan sadar itu adalah perintah Allah, ia akan dapat banyak kekuatan.
Sebagaimana dahulu para ulama pandai dan mendalam kala menafsirkan ayat-ayat Alquran dan hadits. Karena mereka memang membaca. Dan, membaca dengan kesadaran iman.
Dalam kata yang lain, kalau ada umat Islam tidak senang membaca, bagaimana ia menjawab kalau Allah bertanya, perintah pertama telah dijalankan atau belum.
Apa Masih Harus Baca Buku?
Apakah masih harus membaca buku?
Sebagian orang memang telah meninggalkan membaca buku. Tetapi apakah kita bisa melatih konsentrasi dengan baik dan dalam jangka waktu memadai jika yang kita baca bukan buku?
Membaca buku memberi manfaat untuk latihan berpikir pada otak, meningkatkan fokus, meningkatkan daya ingat, bahkan bisa mengurangi stres.
Dalam jajak pendapat yang Gallup lakukan, pada tahun 2021 orang Amerika membaca kira-kira 12 buku dalam setahun. Angka itu terendah sejak Gallup mulai melacak kebiasaan membaca orang Amerika pada tahun 1990.
Baca Lagi: Sumber Ketenangan
Kalau kita perhatikan diri sendiri, apakah sejak Januari 2023 sampai Agustus 2023 telah aktif membaca buku?
Apapun, kita harus kembali membaca. Biarkan internet berkembang, biarkan konten berseliweran. Bahkan biarkan orang senang meninggalkan aktivitas membaca.
Faktanya, dalam sejarah dan kenyataan hidup, tidak akan pernah benar-benar ada kemajuan, kalau seseorang, bahkan sebuah bangsa, telah kehilangan minat dalam membaca.*