Gempa bumi yang belakangan melanda beberapa wilayah Indonesia penting untuk kita baca dengan baik. Pasalnya boleh jadi gempa dengan kekuatan menengah itu merupakan “awalan” untuk datangnya gempa dengan kekuatan lebih besar.
Hal itu yang Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, sampaikan (lihat Kompas Edisi 29/4/24). Satu fakta ia ketengahkan.
Katanya, meski berkekuatan menengah, guncangan gempa ini yang baru-baru terjadi terasa cukup luas. Data BMKG menunjukkan, daerah Tegal Buleud, Pamulihan, sukanagara, Cempaka, Langkaplancar, dan Lembang mengalami guncangan dengan skala intensitas V Modified Mercalli Intensity (MMI). Dengan skala ini, artinya guncangan terasa oleh seluruh penduduk, barang-barang terpelanting, dan tiang tampak bergoyang.
Gempa “Awalan”
Ahli gempa bumi yang juga Dekat Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (ITB), Irwan Meilano memberikan peringatan serius.
Baca Juga: Ikhlas dalam Ketidaksesuaian yang Dihadapi
Menurutnya, sebelum gempa pada tahun 2018 di Palu, ada beberapa gempa kecil. Ini yang saya sebut gempa “awalan”. Juga sebelum tsunami Aceh 2004, setahun sebelumnya ada gempa-gempa lebih kecil.
Jika kita asumsikan bebas, maka gempa-gempa yang terjadi belakangan ini, yang skalanya kecil atau menengah, jangan kita anggap sebagai hal biasa.
Kita harus membaca jika itu ada kemiripan kondisi sebelum gempa besar yang kemudian tsunami menyusul dan melanda suatu wilayah.
Tidak Aman
Dunia ini memang tidak pernah menjanjikan keamanan permanen. Berbagai kejadian alam bisa saja terjadi. Tergantung kehendak Tuhan. Namun itu juga dalam pandangan Islam sangat bergantung dari perilaku manusia sendiri.
Baca Lagi: Musibah itu Kini Hadirkan Kisah Luar Biasa
Bacaan manusia secara saintifik terhadap gempa bumi hanya sebatas ini bergerak, kekuatan sekian, karena faktor ini dan itu. Akan tetapi manusia belum mampu bahkan mungkin tidak mampu melihat mengapa semua itu bergerak. Bergerak sendiri kah? Atau ada yang menggerakkan.
Langkah terbaik bagi kita secara pribadi dan keluarga bahkan masyarakat adalah memperkuat iman dan taqwa. Karena itulah jalan paling mungkin kita hidup dalam perlindungan Allah SWT.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96).*