Banyak orang ingin menjadi sukses. Dalam beragam bidang tentunya. Namun kebanyakan masih berpikir bagaimana memulai. Padahal sangat penting juga berpikir mengapa harus mengakhiri sebuah pilihan.
Orang yang suksesnya tertunda biasanya karena mengambil keputusan menyerah pada saat ia telah melangkah.
Seorang petani akan sukses dengan usaha menanam padinya kalau ia terus melangkah. Sekali dua kali gagal panen tidak membuatnya surut dan menyerah.
Baca Juga: Sukses Menjadi Pribadi Bahagia
Begitu ia memilih berhenti lalu mundur maka selamanya ia tidak memiliki jalan sukses ke depan. Karena ia memutuskan berhenti melangkah.
Sedangkan orang yang sukses ia tidak mau berhenti karena gagal, tidak mencapai target dan lain sebagainya. Ia terus melangkah dan memperbaiki diri.
Hijrah
Oleh karena itu langkah yang amat penting bagi setiap Muslim jika ingin menjadi pribadi sukses ialah hijrah.
“Dan barang siapa yang berhijrah (mengubah diri) di jalan Allah (mencari kerdihaan-Nya) niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat perlindungan yang luas dan rezeki yang banyak…” (QS. An-Nisa: 100).
Hijrah merupakan cara terbaik menyikapi keadaan yang tak lagi memberi jalan kebaikan dan mematikan hati serta akal.
Hijrah akan mendorong seseorang kian kuat imannya, semakin tajam berpikirnya dan semakin penuh kesungguhan dalam mengisi kehidupan dengan kebaikan, ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah Ta’aa.
Lebih jauh ia akan memiliki orientasi hidup yang lebih terang dan jelas, sehingga ketika ia memilih jadi pengusaha maka hasilnya akan dikontribusikan bagi umat, bangsa dan negara.
Demikian pula ketika menjadi pendidik, pejabat dan aparat keamanan. Ia akan arahkan dedikasi dalam hidupnya bukan sekedar berkarir dan mendapat nafkah, tetapi lebih jauh juga untuk kemajuan umat, bangsa dan negara.
Ikhtiar
Islam adalah jalan hidup, petunjuk (hudan), yang siapa saja mengikuti maka ia akan menjadi pribadi sukses.
Prinsip dasarnya seorang Muslim harus menjauhi sikap bermalas-malasan. Mulai dari malas berpikir, beribadah hingga bergerak (bekerja).
Untuk itu setiap Muslim harus mampu mengatur kehidupannya dengan baik. Minimal tiga unsur, yaitu fokus, energi dan waktu.
Seorang mahasiswa akan sukses dalam studinya kalau ia memiliki fokus yang memadai, mengerahkan energinya untuk ilmu dan praktik kemudian tidak pernah menyia-nyiakan waktu.
Baca Lagi: Sukses dengan Mengubah Sudut Pandang
Sekarang coba temukan dalam diri apa sebenarnya fokus yang kita miliki selama ini. Apakah ketika diri membaca WA berjam-jam itu membawa pada satu manfaat dan maslahat?
Apakah dalam amanah dan kepercayaan yang melekat dalam dirinya mengantarkan kesadaran penuh bahwa ada tanggung jawab yang mesti dijalankan dengan baik.
Inilah kesadaran prinsip yang harus ada dalam diri setiap Muslim. Jika itu ada, maka ia akan menjadi pribadi produktif, penuh karya dan tentu saja gairah dalam kebaikan-kebaikan.
Pada orang yang jiwanya dan hari-harinya seperti itu, apakah ia masih akan jauh dari keberhasilan atau kesuksesan?*