Home Artikel Melihat Kasus Larangan Jilbab di India
Melihat Kasus Larangan Jilbab di India

Melihat Kasus Larangan Jilbab di India

by Imam Nawawi

Dunia kembali bergolak. Kali ini bukan soal krisis Ukraina. Tetapi situasi India yang mendapat protes massa usai beberapa sekolah menolak siswa mengenakan jilbab. Hal inilah yang membuat kita semua penting melihat bagaimana kasus larangan jilbab India ini terjadi.

Media lokal melaporkan beberapa sekolah di kota pesisir Udupi telah menolak masuknya gadis-gadis Muslim mengenakan jilbab saat ke sekolah.

Baca Juga: Transformasi Kejahatan

Sontak hal itu memicu protes dari orang tua dan siswa. Berita itu pun kini menjadi konsumsi publik global.

Bahkan seorang tokoh, yakni pemenang Nobel Perdamaian Malala Yousafzai bersuara mendukung enam siswa India yang berjuang mendapat haknya mengenakan jilbab dalam kelas.

Lebih jauh Malala meminta pemimpin India melakukan langkah jelas untuk “menghentikan marginalisasi perempuan Muslim.”

Fakta Intoleran

India memang kerap mengisi berita dunia dengan fakta-fakta intoleransi.

Republika pada 28 Februari 2020 menurunkan berita dengan judul “Kekerasan di India Cerminan Tak Adanya Toleransi.”

Setelah Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengeluarkan Undang-undang (UU) Kewarganegaraan (CAA). Sebanyak 32 orang muslim India telah tewas akibat kekerasan yang terjadi.

Lebih jauh dari sekadar intoleransi, dw.com melansir berita dengan judul “Krisis Kebencian” Terhadap Kaum Muslim India Sudah Mengarah Kepada ‘Genosida.’

Sebelum kasus jilbab ini, India pernah ramai dengna tudingan berat karena menjadikan wabah virus corona sebagai penyulut konflik antara mayoritas Hindu dan kaum Muslimin.

Solusi

Sekalipun secara tempat kejadian itu berada di India. Namun melihat jenis masalahnya, dunia harus memantau apa yang terjadi.

Hal ini karena tidak boleh India melakukan praktik intoleransi terutama terhadap masyarakat yang tidak sekedar minoritas tetapi juga tidak berdaya.

Dunia harus bergerak menengahi masalah ini. Termasuk Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia.

Karena kalau semua tidak peduli dan membiarkan hal itu terjadi terus menerus, maka akan sangat mungkin ini akan merambat ke belahan negara lainnya.

Baca Lagi: Gangguan Mental Akibat Pandemi

Tentu semua pihak tidak menginginkan praktik intoleransi seperti itu terjadi di dalam negeri.

Oleh karena itu langkah paling tepat ialah segera memediasi hal itu agar semua pihak dapat saling memahami, menahan diri kemudian komitmen terhadap perdamaian dan hidup damai.

Di saat yang sama India harus menerapkan hukum sebagaimana mestinya.

Termasuk dunia internasional mendorong agar India dapat memperbaiki kondisi intoleran yang potensial terjadi sewaktu-waktu.*

Mas Imam Nawawi_Ketua Umum Pemuda Hidayatullah

Related Posts

Leave a Comment