Betapa banyak oang yang dalam hatinya ingin berdzikir, tetapi ia termakan ole kesibukan. Kesibukan mencari hal mulia rezeki, hingga melupakan Yang Maha Memberi Rezeki. Pada titik ini kita harus melawan sibuk.
Sibuk di sini adalah menata kehidupan agar dalam 24 tidak semua kita isi hanya dengan pekerjaan yang dapat kompensasi uang.
Orang yang sibuk memang sangat bagus. Tetapi sibuk hendaknya tidak asal. Sibuk yang tepat adalah yang menjadikan hidup kita semakin dekat dengan Allah, hingga terasa ketenteraman dalam hati.
Baca Juga: Menikmati Interaksi dengan Alquran
Betapa selalu ada orang yang sangat sibuk dan ia mendapatkan banyak uang. Akan tetapi hatinya gersang. Kesibukan itu yang kata Alquran, lebih mengutamakan kehidupan dunia, sampai lupa akan akhirat.
Mari kita ingat pesan Nabi SAW. ”Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang tidak dicintai, namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang dicintai-Nya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama, berarti Allah mencintainya.” (HR Ahmad).
Sibuk Strategis
Jadi, kita bisa amati dengan mendalam, bahwa Allah hanya memberikan agama kepada orang yang Allah cintai.
Hadits itu memberikan isyarat implisit bahwa kalau ada kesibukan yang harus kita kejar adalah bagaimana terus mendapatkan kebaikan dari agama. Apalagi kalau bukan belajar dan berlatih terus-menerus dalam mengamalkannya.
Namun demikian itu tidak berarti bahwa umat Islam harus melalaikan aspek duniawi. Tetap harus kita upayakan, tetapi jangan karena aspek duniawi, aspek ukhrawi kita abaikan begitu saja.
Hikmah yang lebih mendalam adalah bahwa umat Islam jangan berdalih karena sibuk lantas tidak sempat ibadah. Apalagi karena sibuk lantas Islam tidak mendapat haknya. Tetapi, dalam kesibukan duniwai yang bagaimanapun, upgrade keilmuan dalam hal agama (Islam) adalah penting kita perjuangkan.
Boleh dengan cara banyak membaca, berpikir, diskusi atau membahasnya dengan orang-orang yang ahli ilmu. Prinsipnya jangan sampai dalam 24 jam tidak ada penambahan urusan agama yang membuat kita semakin dekat kepada Allah.
Resolusi
Sekarang kita perlu resolui, terutama menyambut tahun 2023. Melalui resolusi ini kita perlu meniatkan satu kesibukan paling penting dalam kehidupan dunia ini adalah terus-menerus memperbaiki kondisi agama (Islam) dalam hati.
Seperti orang terdahulu telah berikan teladan. Kita harus terus menambah wawasan keilmuan serta pengamalan ajaran Islam.
Jika diri memang tidak lagi memiliki kesempatan karena beragam udzur, maka berikanlah doa dan sebagian harta kita untuk membantu mereka yang menuntut ilmu agama, seperti para santri atau pun mahasiswa yang aktif dalam kegiatan dakwah masjid dan keruhanian Islam.
Baca Lagi: Inilah Nikmat-Nikmat Membaca Alquran
Mendukung dan membela mereka, sama dengan diri bertekad menjadikan keadaan lebih baik. Bahkan bukan hanya pada diri sendiri, tetapi kepada semua.
Secara umum resolusi 2023 setidaknya ada satu atau dua poin kebaikan yang dampaknya adalah kebaikan agama dalam diri pribadi maupun kehidupan sesama. Termasuk bisa dengan menjadi donatur tetap para lembaga amil zakat, seperti BMH yang programnya memberikan bukti nyata kebaikan zakat, infak dan sedekah.*