Hari ini anak sulungku pulang untuk beberapa jam lamanya dari Pesantren Hidayatullah Putri Depok. Ada kesempatan mendampingi, saya melatih dia menulis berita.
Alhamdulillah, ia mulai mengerti mengapa membaca perlu. Karena itu ketika saya minta belajar menulis, ia segera melakukannya, tanpa tapi, tanpa nanti.
Sebenarnya pelatihan langsung ini telah saya agendakan beberapa kali sebelum saat ini. Akan tetapi masa-masa itu ia masih belajar adaptasi dengan kehidupan baru di asrama.
Baca Juga: Di Pengungsian Saya Menulis
Namun sekarang tampak sudah berhasil. Jadi cerita dia mulai beralih tema, dari kesal dan senang, menjadi kisah tentang telah membaca ini, berlatih itu dan ingin ini dan itu kedepannya.
Bingung
Seperti biasa, kalau orang akan berlatih menulis, termasuk menulis berita, ia akan mengatakan kata “andalan” yaitu bingung.
Saya pun menerangkan sebentar, bahwa menulis berita berarti mengingat sebuah peristiwa, bersama atau mandiri, kemudian menuangkannya dalam rangkaian kalimat demi kalimat yang orang mudah pahami.
Rumusnya sederhana, cukup 5 W dan 1 H. Walau belum banyak saya jelaskan, ia menulis dengan segera. Dan, inilah hasil tulisannya.
Hasil Latihan
Tingkatkan Kualitas Membaca Al-Quran Santri Putri Hidayatullah Putri Depok Ikuti Dauroh Alquran
Dauroh Alquran di SMP Putri Hidayatullah Depok dilaksanakan seminggu sebelum libur akhir tahun.
Dauroh Alquran menggunakan matan tuhfatul athfal. Yang dibimbing oleh Ustadzah Maisaroh dan Ustadzah Fauziah.
“Dauroh Alquran tersebut dilaksanakan agar kalian bisa memperdalam ilmu bacaan Alquran,” kata Ustadzah Mai (sapaan akrabnya) kepada para santri.
Dauroh Alquran dilaksanakan 3 hari. Dari hari Jum’at sampai Ahad.
Baca Lagi: Dua Buku Satu Pekan
“Sebenarnya matan tuhfatul athfal sudah dipelajari sejak umur 4 tahunan. Walaupun kalian terbilang terlambat, itu tidak masalah. Karena tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu,” kata Ustadzah Mai memotivasi.
Matan tuhfatul athfal ada sekitar 60-an bait. Kelas 7 menghafal sekitar 20 bait. Sedangkan kelas 8 menghafal sampai akhir.
Setelah 3 hari belajar, pada malam Senin Ustadz Faris akan menjelaskan arti dari matan tuhfatul athfal.
Namun sayangnya, malam itu Ustadz Faris kelelahan. Sehingga beliau hanya menyampaikan pesan pesan sebelum liburan.
Bagaimana sahabat, masih ada banyak kekurangan tentunya. Akan tetapi inilah proses, inilah perjalanan. Semoga kelak engkau bisa menjadi mujahidah yang literalis bagi umat, bangsa dan negara, putriku.*