Home Kajian Utama Melangkah dengan Visi Bukan Kerugian
Melangkah dengan Visi Bukan Kerugian

Melangkah dengan Visi Bukan Kerugian

by Imam Nawawi

Suatu waktu, saya menerangkan tentang perlunya memiliki visi dalam melangkah ke depan. Namun, sebuah visi memang umumnya belum mendapat dukungan siapa-siapa, kecuali keyakinan dari diri sendiri. Meski begitu melangkah dengan visi bukan sebuah kerugian.

Dalam sebuah artikel yang berbicara tentang bagaimana menguatkan demokrasi dan menjaganya tetap eksis, ada sebuah ungkapan seorang ahli.

Ia adalah Prof. David Strauss, guru besar hukum di University of Chicago Law School. Karya tulisnya adalah “The Living Constitution (Oxford University Press, 2010).

Baca Juga: Inilah Kekuatan Visi Bisa Mengubah Semuanya

Ungkapannya tentang demokrasi sederhana saja, bahwa demokrasi akan mati dalam sebuah masyarakat yang besar tidak terjadi sekaligus. Demokrasi mati dan berubah menjadi otoriter tidak mungkin berlangsung hanya dalam semalam.

Kalau kita ambil logika terbaliknya, maka kita bisa mengatakan bahwa kalau kita melangkah dengan visi yang jelas hari ini, maka perlahan-lahan masa depan yang kita inginkan boleh jadi akan mewujud sebagai kenyataan.

Tetapi, kalau kita melangkah tanpa visi hari ini, selamanya masa depan akan jadi sebuah bayangan. Karena kita memang tidak memulai apa-apa dan melangkah tanpa arah yang nyata.

Pelajaran dari Kaum Muda

Masih segar dalam ingatan saya. Bapak Hidayat Nur Wahid pernah mengatakan bahwa kalau kita ingin mewujudkan kontribusi besar saat Indonesia Emas pada 2045, diskusi hari ini adalah momentum yang tepat.

Pasalnya, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kaum muda Indonesia yang ada di Belanda maupun Nusantara, sekitar tahun 1920-an itu sudah sibuk membangun visi kemerdekaan.

Untuk bisa merdeka kala itu, yang sangat penting segera hadir adalah negara. Maka mulailah muncul nama Indonesia. Pada 28 Oktober 1928 terjadilah Sumpah Pemuda. Nama Indonesia semakin terang dan nyata.

Belajar dari fakta sejarah yang saya sebut teladan dari kaum muda Indonesia ini, adalah hal yang normal sebenarnya kalau kita bersiap diri mendiskusikan bagaimana Indonesia pada 2045.

Tentu saja kita ingin Indonesia menjadi negara dengan kekayaan ekonomi yang kuat, dengan seutuhnya yang tumbuh dan menikmati adalah rakyat. Kita juga ingin pada 1 abad kemerdekaan Indonesia itu hadir, kaum muda Indonesia bisa memberi warna kebaikan kepada dunia.

Mantapkan Perjuangan

Dengan logika dan fakta atau teladan sejarah yang demikian terbuka, pilihan terbaik sekarang hanya satu, mantapkanlah perjuangan.

Baca Lagi: 3 Alasan Penting, Mengapa MENULIS itu Urgen

Mulai sekarang perkuat saja visi itu dengan sistem penjelas yang logis, sistematis dan progresif.

Selanjutnya turun tanganlah kaum muda. Jangan malas. Tunjukkan semangatmu dengan siap berlari secara maraton dalam perjuangan.

Miliki budaya membaca yang berkualitas, baca semua berita yang ada, kenali bagaimana para tokoh memproses diri. Kemudian berhimpunlah dalam organisasi. Karena semakin banyak yang terlibat, keyakinan juga mudah untuk semakin kuat.

Sebab logikanya sangat sederhana, jika Anda tidak memantapkan langkah perjuangan hari ini. Anda hanya akan hidup tanpa ada keyakinan sama sekali akan masa depan. Karena itu Anda akan hidup tanpa agenda perjuangan yang umat, rakyat, bangsa, agama dan negara butuhkan.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment