Home Artikel Media Sosial Sarana Edukasi dan Wahana Syukur
media sosial

Media Sosial Sarana Edukasi dan Wahana Syukur

by Mas Imam

Media sosial hampir semua orang punya akun. Tetapi, sudahkah media sosial jadi sarana edukasi dan wahana bersyukur?

Sebagian besar orang menjadikan media sosial sebagai ruang yang kontraproduktif dalam banyak sisi, utamanya edukasi.

Terlebih kala akun yang digunakan bukanlah akun yang riil alias anonim. Biasanya bahasa kurang terkendali dan cenderung agitatif dalam segala sisi yang disoroti.

Baca Juga: Jangan Pernah Membenci Nasihat

Sebagian yang lain, akun media sosialnya dijadikan sarana menyampaikan aspirasi, candaan bahkan silaturrahim dan show of action. Tentu tidak masalah, sejauh tidak bernilai negatif dan merugikan pihak lain.

Namun sebenarnya tantangan yang menarik ialah bagaimana menjadikan media sosial sebagai sarana edukasi dengan cara yang ringan, konsisten dan menyenangkan.

Termasuk di dalamnya sharing pengalaman dan kebahagiaan, sehingga interaksi yang terjadi mengarah pada peningkatakn kesadaran, motivasi dan tentu saja perubahan.

Media Sosial di Indonesia

Situs kominfo.go.id mencatat bahwa ada 65 juta pengguna Facebook aktif. Sejumlah 33 juta di antaranya aktif setiap hari. Angka yang luar biasa.

Artinya, jika mindset sebagian besar pengguna ruang interaksi maya di negeri ini adalah edukasi dan wahana menampakkan kesyukuran, sama dengan telah mengedukasi 65 juta penduduk Tanah Air.

Dan, amat disayangkan jika angka yang demikian hanya menjadikan media sosial sebagai asal update status dan saling menimpali komentar dengan arah dan goal yang tidak jelas.

Dan, sebuah media onliine melansir bahwa selama pandemi orang di Indonesia aktif di media sosial mencapai angka 140 juta.

Mengajak orang sebanyak itu untuk langsung jadikan media sosial sarana edukasi dan wahana bersyukur tentu langkah yang panjang.

Tetapi jika ada sebagian pihak sadar dan memulai bukan mustahil hal itu akan mendorong satu referensi baru hingga menjadi daya tarik tersendiri yang mendongkrak peralihan motivasi orang di dalam ber-media sosial.

Media Sosial Wahana Bersyukur

Wadah maya ini penting dijadikan sebagai wahana bersyukur, sehingga dengan status yang dibuat, komentar yang diberikan bahkan konten yang dishare di beranda, idealnya mengajak jiwa manusia kian adem dan tenang.

Tidak seperti yang umum dilakukan orang kini dengan media sosial banyak menampilkan tari-tarian yang tidak bernuansa olahraga atau bahkan malah merusak pemandangan.

Bagi Muslim, jelas wadah maya ini harus menjadi wahana bersyukur, artinya memperlihatkan pengaruh nikmat Allah dalam setiap status yang dibagikan, sehiingga yang membaca dapat terbantu untuk mengingat nikmat-nikmat Allalh dalam kehidupan ini.

Sebab secara makna syukur adalah pondasi yang mengarahkan jiwa manusia mampu memaknai setiap peristiwa dalam kehidupan dengan sudut pandang positif.

Syukur sebagai Penghasil Energi Positif

Sikap positif inilah yang menjadi energi untuk menaiki tangga kesuksesan.

Lebih jauh, syukur mengundang tambahan rezeki dari Allah Ta’ala. Yakni dengan mengalirkan nikmat Allah berupa rezeki itu sendiri kepada yang membutuhkan.

Jadi, syukur mendorong diri sedekah, mengalirkan kebaikan, yang akibatnya akan semakin banyak kebaikan dan kemaslahatan yang dihadirkan.

Dalam Kitab Hikam, Ibn Athaillah mengatakan, “Siapa yang tidak mensyukuri nikmat Allah, sama artinya dengan mengusahakan hilangnya nikmat itu.

Sedangkan siapa mensyukurinya, berarti ia telah mengikat nikmat itu dengan ikatan yang kuat.”

Jadi, syukur benar-benar energi yang dapat menarik nikmat-nikmat yang belum ada, sehingga semakin bertambah syukur kita semakin kuat kebaikan yang Allah limpahkan di dalam kehidupan kita.

Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia?

Hingga pada akhirnya, syukur mengantarkan kita ke dalam ridha dan surga-Nya.

Oleh karena itu, mari jadikan ruang interaksi sosial secara maya ini sebagai wahana bersyukur dengan membagikan kebaikan, ilmu, kebermanfaatan bagi sesama, sehingga satu sama lain bisa saling menasihati dalam kebenarn dan kesabaran.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment