Mas Imam Nawawi

- Kajian Utama

Me-Reset Identitas Pribadi Muda

Sebagai pemuda apakah kita hanya bersandar pada umur? Kalau iya, maka itu ibarat roti penuh jamur. Tak lagi bisa orang makan dan tentu saja tidak relevan. Kasarnya sudah tidak ada lagi manfaatnya itu anak muda. Tapi jangan tersinggung, itu fakta penting untuk kita mengubah kesadaran atau mereset kesadaran untuk identitas yang lebih bernas. Kalau tidak […]

Me-Reset Identitas Pribadi Muda

Sebagai pemuda apakah kita hanya bersandar pada umur? Kalau iya, maka itu ibarat roti penuh jamur. Tak lagi bisa orang makan dan tentu saja tidak relevan. Kasarnya sudah tidak ada lagi manfaatnya itu anak muda. Tapi jangan tersinggung, itu fakta penting untuk kita mengubah kesadaran atau mereset kesadaran untuk identitas yang lebih bernas.

Kalau tidak kita perbaiki maka kita menjadi seperti racun, membuat orang lain sakit, lemas dan pingsan. Tapi bagaimana kalau memang begitu? Kita butuh melakukan reset (menyalakan ulang) identitas pribadi muda kita sendiri.

Apakah ada contoh reset dari kaum muda masa dahulu? Banyak contoh, salah satunya adalah Umar bin Khattab ra. Ia awalnya pemuda yang memandang hidup hanya ikut-ikutan kaumnya membingkai segala hal, termasuk ketika mendengar nama Muhammad.

Umar sendiri langsung mengambil kesimpulan Muhammad jahat dan harus dibunuh. Tapi begitu dia mendengarkan ayat Alquran pada bagian awal Surah Thaha, pemikirannya terbuka. Ia mulai punya independensi mental. Alhasil Umar masuk Islam.

Umar yang awalnya memusuhi Nabi Muhammad SAW berubah menjadi mencintai Nabi SAW. Pada saat yang sama karakternya yang tegas kini menjadi senjata untuk menyerang orang kafir dan melindungi Rasulullah SAW.

Upaya Reset Ust. Abdullah Said

Menjelang tidur, Bang Tashir mengirim sebuah foto. Saya tertarik melihat dan memberi perhatian penuh. Ternyata luar biasa.

Foto itu mendeskripsikan kegiatan Silatnas Hidayatullah yang berlangsung di GUnung Tembak pada 20 September hingga 8 Oktober 1995. Hal yang paling menarik perhatianku adalah temanya.

“Dengan Silatnas Kita Sukseskan Tri Program Lembaga. Memantapkan Aqidah, Meningkatkan Ibadah dan Menghias Diri dengan Akhlaqul Mahmudah.”

Dari Tema ke Aksi Nyata

Tema itu relevan dengan kebutuhan anak muda hari ini untuk me-reset pola pikirnya bahkan gaya hidupnya.

Aqidah misalnya, itu poin paling mendasar untuk anak muda punya visi hidup yang lurus, benar dan menyala. Tanpa aqidah tidak ada perubahan besar apalagi pembangunan berarti.

Kemudian ibadah, terutama yang terkandung dalam awal Surah Al-Muzzammil, itu adalah bekal untuk setiap pribadi muda punya karakter, kepribadian dan budaya hidup yang progresif dan beradab.

Lalu akhlak, ini adalah magnet penting untuk menarik segenap daya dan dukungan masyarakat dalam mewujudkan agenda-agenda visioner dakwah dan tarbiyah. Dan, sepertinya tema itu bukan hanya seremoni dalam Silatnas, tapi nafas bagi seluruh kader dan santri Hidayatullah kala itu yang memang totalitas dalam dakwah.

Mereset Komputer itu Perlu

Sebagaimana reset bagi komputer, sering juga orang sebut restart atau reboot, yang mematikan dan kemudian menyalakan kembali sistem operasi dan semua perangkat keras komputer secara terprogram. Proses ini sangat berguna untuk menyelesaikan berbagai masalah, seperti aplikasi yang macet, kinerja yang melambat, atau setelah pembaruan sistem operasi dan instalasi driver baru.

Nah, ini kalau kita “tarik” dalam kehidupan anak muda, maka akan dapat menuntaskan berbagai masalah internal dalam jiwa, seperti malas berpikir, enggan berbuat dan nyaman dengan kenikmatan semu, hingga enggan berjuang dan berkorban.

Terakhir, kalau komputer saja bisa kita reset, apa iya kita tidak me-reset kesadaran diri sebagai pemuda yang sesungguhnya?*

Mas Imam Nawawi