Pada dasarnya setiap orang menghajatkan hidupnya produktif. Namun, sebagian besar tidak benar-benar belajar, bagaimana melantik jiwa dan raganya produktif. Apakah itu tanda kalau jadi insan produktif sulit?
Semua kesulitan yang orang hadapi, kadangkala bukan karena hal itu sulit secara nyata. Tetapi lebih sering karena orang-orang kurang tahu bagaimana cara memulai tahapan.
Itulah mengapa setiap kita melampas sebuah ilmu, selalu kita akan bertemu dengan tema awal tentang definisi. Melalui takrif itu kita dapat dengan mudah memahami dari sisi konsep dan metode implementasinya.
Baca Juga: 3 Langkah Menjadi Insan Produktif
Sama halnya kalau kita ingin menjadikan hidup produktif. Kita harus memaklumi apa makna produktif dan bagaimana langkah menyusunnya.
Definisi
Secara bahasa produktif itu terampil menghasilkan ataupun mendatangkan.
Produktivitas itu menghasilkan setidaknya dua hal. Pertama, manfaat. Kedua, hal yang menguntungkan secara substansial (bukan menyenangkan tapi berujung penyesalan).
Ambillah sebuah ilustrasi. Joni dan Jono sama-sama libur pada hari Sabtu dan Ahad. Joni mengisi masa libur itu dengan bermain sepanjang hari.
Sedangkan Jono, mengatur waktunya dengan baik. Ia bermain, tetapi tetap meluangkan waktu belajar dengan intensitas ringan. Mulai dari berlatih, mendengar youtube yang produktif, termasuk membaca buku-buku cerita.
Pada hari Senin, apakah yang akan menjadi perasaan Joni dan Jono?
Saat bertemu dengan teman-temannya, manakah cerita dari kedua orang itu yang mendatangkan manfaat bagi teman-temannya. Apakah cerita Joni ataukah cerita dari Jono?
Hasilkan
Menjadi insan produktif fokus kita hanya satu, yakni mendatangkan hasil.
Setiap hari saya menulis, maka setiap waktu saya berusaha menghasilkan sebuah tulisan.
Yang perlu kita dalami adalah apa prasyarat untuk bisa menulis setiap hari dan mengapa?
Saya menulis setiap hari karena membuat saya butuh terhadap membaca. Dari membaca itulah lahir wawasan. Dan, dari wawasan itu memudahkan kita meningkatkan level pergaulan.
Nah, semua itu membentuk yang namanya perilaku, sikap dan mental. Akibatnya jelas, disiplin bukan sebatas pengetahuan tapi kebutuhan.
Saat itu terjadi maka potensi baik akan lahir dan kita bisa memanfaatkan tenaga, pikiran dan asa untuk melahirkan karya-karya yang baik dan insha Allah berguna.
Baca Lagi: Mendesain Diri Lebih Optimis, Bisa Kok!
Singkat kata, jadilah produktif menurut apa yang kalian anggap baik. Misalnya produktif dengan jualan, membangun jaringan atau apapun. Lakukanlah!
Jangan hidup banyak bengong, terus dalam kepala berlipat-lipat keinginan. Akan tetapi, tangan dan kaki tak segera bergerak mengaktualkan!*