Memperhatikan firman Tuhan, yakni Alquran sebenarnya adalah prioritas orang beriman. Namun, banyak manusia sibuk memperhatikan omongan manusia. Akibatnya ia resah, gelisah atau bangga melampaui batas karena pujian dan sanjungan.
Apabila hati ingin tenang, akal ingin cerdas dan perilaku ingin baik, memperhatikan Alquran adalah langkah penting, tepat dan memberi dampak perubahan kehidupan.
Baca Lagi: Menghidupkan Alquran
Allah dalam Alquran juga memberikan perintah agar kita memperhatikan mukjizat akhir zaman itu dengan cara tadabbur.
Asal kata tadabbur adalah dabbara yang artinya akhir dari sesuatu. Jadi, tadabbur secara ringkas adalah memperhatikan kesudahan dari suatu hal, perkara dan memikirkan akibat-akibatnya.
Tadabbur juga bisa bermakna memperhatikan dengan teliti secara berulang-ulang dari berbagai sisi, sehingga mendapatkan satu pemahaman yang utuh lagi mendalam.
Dua Ayat Pertama Al-Kahfi
Pada hari sayyidul ayyam ini (JUm’at, 10/6/22) mari kita perhatikan dua ayat pertama Surah Al-Kahfi.
Ayat pertama menerangkan bahwa segala puji hanya bagi Allah. Hal itu karena Allah telah memberikan Alquran kepada hamba-Nya (Muhammad). Dan, Allah melalui Alquran itu tidak menghendaki adanya kebengkokan.
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.” (QS. Al-Kahfi: 1).
Ayat itu menerangkan bahwa Alquran tidak mungkin membuat manusia bodoh, rugi dan sengsara, serta salah jalan. Karena semua isi Alquran langsung dari Allah dan tidak ada yang mampu mencampuri, apalagi membuat Alquran berisi ajaran yang melenceng.
Artinya, kalau manusia sadar akan dirinya dan siapa Allah Ta’ala, kemudian berhadapan dengan Alquran, maka pasti ia akan tunduk penuh keyakinan dan semangat hidup yang menyala-nyala.
Bimbingan Tuhan
Justru Alquran itu adalah bimbingan yang lurus, memastikan jalan kebahagiaand ari awal, sehingga selamat pada masa yang manusia tidak tahu akan satu keadaan alam kehidupan namun itu pasti, yakni akhirat.
Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.” (QS. Al-Kahfi: 2).
Jadi Alquran itu kitab yang lurus dan benar seluruhnya dan seutuhnya. Tidak ada pertentangan dan kontradiksi, tidak ada kebengkokan dan ketidaksempurnaan. Alquran benar-benar firman Allah, turun kepada manusia terbaik dan pedoman bagi orang-orang yang mencintai dan menghendaki kebaikan dunia dan akhirat.
Fokus Kehidupan
Dalam ayat kedua Surah Al-Kahfi itu sudah jelas dan sangat terang apa yang harusnya menjadi fokus kehidupan orang beriman.
Yakni beriman dan beramal sholeh. Hanya dua hal itu yang akan memastikan masa depan penuh kebahagiaan dan mendapat rahmat dan pahala dari sisi Allah.
Oleh karena itu kalau memperhatikan ayat Alquran perihal mengapa manusia Allah ciptakan adalah dalam rangka beribadah, maka tugas utama manusia dalam hidup ini ialah tunduk patuh kepada Allah.
Tentu saja itu menjadi satu pemahaman dan gerak kehidupan dalam segala aspek kehidupan. Itulah mengapa Islam punya aturan muamalah, aturan pada semua sisi kehidupan.
Baca Lagi: Rumus Bahagia
Nah, kalau manusia mau meluangkan waktu walau hanya 5 menit untuk memperhatikan ayat-ayat Alquran, apalagi setiap hari dan konsisten, insha Allah akan ada ketenangan dalam hatinya.
Karena sudah merupakan janji Allah, siapa yang mengingat Allah (satu cara yang juga termasuk adalah mentadabburi Alquran) Allah akan anugerahkan ketenangan dalam hati seorang hamba.
Jadi kalau seseorang sering gelisah, lebih baik ubah fokusnya. Dari banyak memperhatikan ucapan-ucapan orang (apalagi yang tidak baik) menjadi senang memperhatikan ayat-ayat Alquran. Insha Allah 100% hidup akan tenang dan bahagia.*