Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Utamanya dengan kesadaran penting untuk sinambung berusaha masuk ke dalam learning zone.
Hal itu seperti yang dipaparkan dengan sangat menarik oleh instruktur Hidayatullah Institute perihal bagaimana kita memiliki kecakapan digital leadership (13/7/24).
Ia bertutur, umumnya orang senang dengan comfort zone. Padahal itu sebuah perangkap buruk, yang membuat seseorang kehilangan relevansi dalam kehidupannya.
Namun, kondisi itu menjadikan orang segera masuk fear zone kala harus berubah. Padahal, begitu dia melangkah, menerobos fear zone, segera ia akan masuk ke learning zone.
Learning Zone
Learning zone (zona belajar) merupakan tempat yang seseorang berhasil keluar dari comfort zone.
Baca Juga: Mengapa Harus Banyak Membaca?
Pada learning zone orang akan merasakan cemas, ragu dan takut gagal. Namun ia bisa fokus pada proses belajar dan berani mengambil risiko untuk mencoba hal-hal baru.
Lebih jauh, dalam learning zone, orang akan kembali kepada kekuatan fitrah, yakni memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Selain itu juga tumbuh mentalitas semangat berkembang serta bahagia dalam belajar.
Imam Syafi’i berpesan, “Jika Kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan.”
Belajarlah pada Nokia, Blackberry! Keduanya adalah brand smartphone yang sempat merajai dunia, namun kini tinggal kisah.
Dalam kata yang lain, tidak ada kata berhenti untuk terus belajar, meski orang telah dewasa, meski orang telah sukses. Karena tidak mau belajar, sama dengan membuat garis finish untuk terus berkembang.
Seperti fenomena kebanyakan, saat seseorang lulus S1 atau S2 apalagi S3, mereka benar-benar merasa bahwa belajar tidak perlu lagi. Akibatnya tidak ada karya yang mereka buat.
Tapi luar biasa kepalanya membesar, kalau hadir dalam acara-acara formal, namanya disebut oleh pembawa acara lengkap dengan deretan gelar akademik. Begitukah hasil dari perkuliahan?
Dan, kembali pada kaidah yang Imam Syafi’i sampaikan kepada kita, kalau kita tidak sanggup menahan perihnya belajar, tunggulah saat menderita karena kebodohan.
Seorang guru berkata kepadaku, “Harga dari ketidaktahuan sangat-sangat mahal.”
Manfaat
Orang yang mau bertransformasi ke learning zone akan mendapatkan setidaknya empat manfaat.
Baca Lagi: Siapa Allah Itu?
Mulai dari peningkatan keterampilan dan pengetahuan, peningkatan keterampilan berpikir kritis, peningkatan kepercayaan diri, hingga stabilnya motivasi belajar di dalam diri.
Selain itu juga dapat meningkatan kemampuan memahami konsep dengan lebih baik, meningkatkan kemampuan komunikasi dan tentu saja memperluas wawasan.
Lebih jauh, orang akan meningkat kemampuannya dalam beradaptasi dengan perkembangan yang cepat dan tidak jelas. Memiliki fleksibilitas dalam pendekatan belajar. Dan, yang sangat penting akan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
Jika datang seorang teman, lalu ia menuturkan sebuah masalah dan mengkambing hitamkan orang lain, lihatlah itu kondisi orang kalau tidak mau masuk ke zona belajar. Malas mikir dan merasa diri terus benar.*