Di tengah era digital yang serba cepat dan menggiurkan, membaca sering kali terabaikan oleh anak muda. Namun, pentingnya membaca tidak bisa kita abaikan. Apapun situasi dan kondisi yang meliputi kehidupan umat manusia.
Dalam Alquran kita paham, perintah pertama yang Allah turunkan adalah Iqra’, bacalah.
Sejauh manusia masih memiliki mata dan bisa menangkap cahaya, kemudian nafas masih berhembus, sepanjang itu kebutuhan manusia akan membaca tetap jadi yang utama.
Baca Lagi: Membaca itu Budaya Orang Sukses
Oleh karena itu kita penting memandang ulang bahwa membaca masih relevan. Dan, karena itu kita butuh strategi bagaimana memacu semangat membaca di era digital.
Manfaat
Membaca bukan hanya tentang memperoleh informasi, tetapi juga membentuk pikiran, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan mengembangkan imajinasi.
Buku-buku juga merupakan jendela ke dunia yang luas, membawa pembaca ke tempat-tempat baru dan pengalaman-pengalaman yang belum pernah mereka alami sebelumnya.
Selain itu, membaca juga dapat mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan memperkaya kosakata.
Kalau seseorang ingin bisa berbicara (public speaking) dengan baik, ia harus memiliki minimal 4000 – 6000 kosa kata. Artinya, membaca adalah gerbang sukses setiap public speaking.
Pertanyaannya apakah masih perlu membaca buku cetak, koran cetak dan majalah cetak?
Jika memang masih ada akses, membaca yang cetak adalah lebih baik. Mungkin tidak seringkas membaca via handphone. Walaupun membaca via internet tidak simpel juga. Apalagi kalau memperhatikan aspek kuota. Jelas, makan biaya. Tambah mata tidak mampu bertahan lebih lama daripada membaca tulisan cetak.
Jadi, membaca koran, buku atau majalah cetak terasa sekali “nikmatnya.” Akan tetapi apakah anak muda yang lahir tak pernah melihat koran dan majalah cetak bisa memiliki pengalaman itu?
Tantangan di Era Digital
Sekarang, tantangan untuk memotivasi anak muda agar membaca lebih besar, lebih bersemangat dan lebih menggebu-gebu tidaklah mudah.
Distraksi dari media sosial, game, dan konten online lainnya membuat membaca buku terasa ketinggalan zaman bagi sebagian orang.
Lantas langkah apa yang perlu kita lakukan?
Baca Juga: Membaca Penting, Membaca Asing
Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung membaca.
Kampanye membaca di masjid, mushola, sekolah, perpustakaan digital, dan klub buku online dapat menjadi solusi.
Selain itu, penting juga untuk memilih buku-buku yang menarik dan relevan bagi anak muda, seperti buku-buku dengan tema teknologi, petualangan, dan motivasi.
Sebab bagaimanapun membaca tetap menjadi keterampilan penting di era digital ini.
Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan memilih bahan bacaan yang menarik, kita dapat memacu semangat membaca anak muda dan membantu mereka menggali potensi diri melalui dunia literasi yang kaya.*