Home Kajian Utama Marah Boleh, Tapi Apakah Harus?
Marah Boleh, Tapi Apakah Harus

Marah Boleh, Tapi Apakah Harus?

by Imam Nawawi

Belakangan ilmu pengetahuan mengungkap bahwa marah itu buruk. Apalagi marah-marah dalam arti sering marah. Lalu, apakah marah dilarang, tentu tidak. Marah memang boleh, tapi apakah harus?

Dalam Islam, marah itu boleh kalau memang kemarahan itu sekadarnya.

Rasulullah SAW pun pernah marah. Tetapi marah Rasul kepada sang istri cukup hanya dengan mendiamkannya.

Baca Juga: 3 Sebab Anak Muda Mudah Marah

Beliau SAW juga pernah marah kepada seorang imam sholat yang ia membaca ayat Alquran begitu panjang.

Nabi SAW tidak menghendaki masyarakat luas seperti terbebani dalam menjalankan Islam ini.

Potensi Marah dalam Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita melihat atau bahkan merasa diri ingin marah.

Sebenarnya itu boleh saja, sejauh tidak menimbulkan mudharat.

Akan tetapi ada yang lebih baik, yaitu mencari jalan terbaik sebagai solusi dan tempuhlah.

Pernah suatu hari seorang guru melihat muridnya terlambat mengumpulkan tugas.

Ketika itu terjadi, sang guru sudah ingin marah. Namun dalam beberapa menit kemudian terdengar suara adzan.

Sang guru ingat kepada Allah, kemudian ia berkata kepada muridnya, “Ok anak-anak, sudah adzan. Kalian boleh melanjutkan tugasnya setelah sholat, ya. Kita lebih baik tunduk kepada Allah dengan segera sholat,” ucapnya.

Sang guru menjadi tenang, murid bahagia, dan proses belajar mengajar setelah itu akan berjalan tenang dan menyenangkan.

Dampak Buruk Marah

Marah walaupun boleh, tetapi tidak harus apalagi sering.

Orang yang suka marah akan memanen penyakit. Seperti dr. Nurul Afifah dalam bukunya “Dont Be Angry Mom” (2019) menerangkan hal itu.

Orang yang sering marah akan mudah dapat tekanan darah tinggi.

Dalam kondisi seperti itu jantung harus kerja ekstra. Jadi, sering marah, sering membuat jantung kerja keras.

Ketika seseorang marah, pembuluh darah juga kehilangan kelenturan, ia berubah menjadi kaku.

Lebih jauh orang yang tidak terkendali dalam marah potensial tiga kali lebih kuat terserang stroke.

Hal yang juga sehari-hari bisa orang rasakan karena sering marah adalah mengalami yang namanya sulit tidur.

Sebab orang yang marah ia sulit keluar dari gempuran rasa gelisah dan tidak tenang dalam dirinya.

Dengan demikian, tidak perlu marah, apalagi marah-marah.

Baca Lagi: Marah Mengapa Mudah Sekali?

Nasihat Nabi SAW kepada seseorang terdengar sangat sederhana, namun ini istimewa.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Berilah nasihat kepadaku.”

Nabi menjawab,“Janganlah engkau marah.”

Laki-laki tadi mengulangi perkataannya berulang kali, beliau (tetap) bersabda, “Janganlah engkau marah” (HR Bukhari).*

Mas Imam Nawawi

 

 

Related Posts

Leave a Comment