Home Artikel Manusia dengan Pikiran Kecil
Manusia dengan Pikiran Kecil

Manusia dengan Pikiran Kecil

by Imam Nawawi

Tulisan dengan tema manusia dengan pikiran kecil ini, terinspirasi dari buku “Smart Hearth, Smart Business, Mengasah Ketajaman Naluri Bisnis” karya Reza M. Syarif.

Satu keharusan penting menurut Reza adalah seseorang mesti siap berpikir besar.

Katanya, kalau seseorang berpikir kecil, maka ruang lingkup peluang menjadi kecil pula. Kans untuk menghasilkan keuntungan pun turut kecil.

Baca Juga: Masih Muda Berpikir Dewasa, Mengapa Tidak?

Teori ini memang benar. Coba lihat sekeliling kita, terutama perilaku banyak pemimpin, mereka duduk di posisi tinggi dengan otoritas besar, tapi akalnya kecil, nyalinya apalagi.

Akibatnya mereka hanya bikin masalah, senang gaduh dan tidak mampu bekerja. Ujung-ujungnya membela diri dengan curhat, seperti anak baru masuk sekolah SD.

Tetapi, teori ini juga bisa kita gunakan ke dalam diri sendiri. Apakah selama ini sudah berpikir besar atau berpikir kecil.

Ciri Berpikir Kecil

Berpikir kecil terjadi pada diri seseorang manakala ia hanya memikirkan diri sendiri.

Mencari keuntungan dengan cara merugikan orang lain.

Mencari keberhasilan dengan menyengsarakan orang lain.

Mendapatkan kekuasaan dengan cara curang.

Mendapat nilai bagus dengan cara tidak belajar alias nyontek.

Merasa besar padahal tidak mampu memberikan manfaat besar bagi umat manusia.

Termasuk di dalamnya ingin tampil hebat, cerdas dan keren dengan menginjak-injak orang lain. Itu semua adalah ciri orang berpikir kecil.

Kalau ada unsur itu dalam diri, segeralah sadari, benahi dan jadilah manusia baru yakni yang mau berpikir besar.

Mulai dari Hal Kecil

Berpikir kecil jangan, tetapi memulai pekerjaan besar dengan langkah kecil itu harus.

Oleh karena itu Islam tidak pernah memandang remeh amalan-amalan baik walau kecil.

Seperti tersenyum kepada sesama, memberikan sedikit yang dimiliki kepada sesama. Termasuk membuang sampah pada tempatnya.

Baca Lagi: Memahami Hukum Sukses

Semua itu perkara kecil. Tetapi kalau menjadi perilaku seseorang, maka Allah mencintai orang seperti itu.

Membangun karakter diri menjadi baik dengan segera memulai dengan langkah-langkah nyata walau kecil.

Untuk selamat dari menjadi manusia berpikir kecil, kita harus banyak mengasah dan melatih hati dengan tuntunan Islam.

Mulai dari memiliki niat ikhlas, dada yang lapang, serta kesabaran dan kesyukuran, sehingga seimbang kehidupan dalam diri, tidak mudah loyo dan menyerah serta selalu gigih dalam memperjuangkan kebaikan dan kebenaran.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment