Home Hikmah Maha Adil-nya Allah Ta’ala
Insan ulul albab memperbaiki yang buruk

Maha Adil-nya Allah Ta’ala

by Mas Imam

Sahabat, pagi ini saya mendapati nikmat luar biasa, duduk ditemani secangkir kopi dari istri dan tenang menyimak bacaan-bacaan bergizi dari buku, yang dari situ kembali saya melihat betapa Maha Adil Allah Ta’ala, Tuhan kita semua.

Buku yang kubaca adalah History of Arab karya Philip K. Hitti. Tidak biasanya, suasana tenang dan nyaman menyelimutiku saat memabca buku ini, setelah kemarin saya merasakan sedikit problem dengan badan. Alhamdulillah pagi ini (15/5) kembali fit.

Sebelum saya utarakan apa yang ada dalam buku itu, sebagian kita mungkin merasa bahwa dalam kehidupan ini ada banyak masalah, problem, dan ketidakidealan yang sesuai dengan harapan.

Baca Juga: Lihai Menyiasati Waktu

Walau pun sejatinya, di balik setiap masalah, problem dan ketidakidealan, pada hakikatnya ada solusi yang telah Allah sediakan.

Seperti yang ada dalam buku History of Arab, kala berbicara bangsa Arab yang sebagian besar wilayahnya berupa gurun.

“Unta merupakan hewan yang paling berguna. Tanpa unta, gurun pasir tampaknya mustahil menjadi hunian manusia. Unta merupakan sumber penghidupan orang-orang nomad, kendaraan, dan alat tukar mereka.

Unta merupakan teman setia orang Badui, alter ego dan penolong mereka….bagi orang-orang badui, unta lebih dari sekedar “bahtera gurun.” ia merupakan karunia Tuhan.”

Jadi, tidaklah Allah ciptakan sebuah keadaan, melainkan Allah sediakan hal-hal yang menjadikan manusia dapat dengan mudah menjalani kehidupan. Sayangnya, kadang manusia enggan berpikir, hingga dalam hidupnya kerap menyukai kerusakan daripada kemaslahatan.

Penegasan Quran

“Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan.

Dan kamu memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan).

Dan ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah. Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl ; 5-6).

Syaikh M. Ali Ash-Shabuni menjelaskan dalam Shafwatut Tafasir bahwa binatang ternak Allah ciptakan untuk kepentingan manusia, mulai dari unta, sapi dan kambing.

“Demikian juga Allah menciptakan kuda, bagal dan keledai untuk transportasi dan perhiasan serta keelokan,” tulisnya.

Syukur

Apa makna dari fakta empiris dalam alam nyata dan penjelasan Alquran yang menggugah pikiran untuk manusia benar-benar memahami Allah hadirkan?

Alquran mendorong kita membaca dan membuktikan pada alam akan Keadilan-Nya

Alquran mendorong kita membaca dan membuktikan pada alam akan Keadilan-Nya

Tiada lain agar manusia benar-benar mampu bertindak tepat, benar, dan visioner. Dengan kata lain, melakukan sesuatu atas sebuah keinginan, keuntungan jangka pendek, termasuk di dalamnya yang jelas dapat merusak alam adalah hal yang harus dijauhi oleh umat manusia itu sendiri.

Lebih praktis, semua itu harus mengantarkan kita semua menjadi pribadi yang penuh syukur dalam kehidupan sehari-hari, sehingga yang mendasari gerakan pikiran hingga badan bukan ambisi dan keserakahan, melainkan iman dan kemaslahatan.

Di sisi lain, nikmat Allah hanya akan terus bertambah jika manusia benar-benar mau bersyukur kepada-Nya. Dan, tidak mungkin orang bisa bersyukur kecuali dia memahami dengan mendalam bahwa Allah Maha Adil dalam kehidupan ini.

Baca Juga: Songsong Indonesia 2045 dengan Senang Ilmu

Tidaklah sebuah keadaan Allah hadirkan, melainkan Allah siapkan jalan keluarnya.

Tugas kita berpikir dan berdzikir, hingga Allah memberi petunjuk kepada kita bagaimana hidup dengan semangat menegakkan keadilan, bukan dibakar api keserakahan. Allahu a’lam.

Mas Imam Nawawi_Perenung Kejadian

Related Posts

Leave a Comment