Apakah kita melihat bahwa magnet dunia kini adalah Palestina? Ungkapan “All Eyes on Rafah” menjadi satu bukti yang tak bisa orang pungkiri.
“All Eyes on Rafah” viral di media sosial. Unggahan itu telah dibagikan lebih dari 47 juta kali. Sosok figur dunia juga memposting itu, seperti Dua Lipa, Lewis Hamilton, Gigi dan Bella Hadid.
Terlebih ketika Israel menyerang Kota Rafah, Gaza Selatan belum lama ini. Netanyahu menyebut serangan itu sebagai “kecelakaan tragis”. Namun dunia sepertinya tidak pernah percaya. Dunia internasional kian membela Palestina.
Dalam kata yang lain, hati masyarakat dunia kini semakin lekat, kian cinta dan tak akan membiarkan Palestina sendiri. Ini adalah karena manusia memiliki hati nurani. Hanya yang telah kehilangan kesadaran yang membiarkan nuraninya mati.
Tegar
Palestina adalah bangsa yang tegar. Secara militer, kalau akal pragmatis bekerja, tentu mendukung Israel adalah keuntungan. Faktanya, orang lebih membela Palestina. Bukankah Palestina itu lemah dan terus mendapat gempuran brutal tentara Israel?
Manusia yang punya nurani menolak warga Palestina terus hidup dalam derita, apalagi sampai punah.
Israel mungkin telah memunculkan derita bagi warga Palestina dengan bom dan senjatanya. Akan tetapi dunia semakin memberikan perhatian kepada Palestina.
Baca Juga: Jangan Salah, Pendiri Bangsa Indonesia Senafas dengan Perjuangan Rakyat Palestina
“All Eyes On Rafah” sekali lagi adalah bukti.
Dan, seperti tulisan Dr. Roeslan Abdulghani yang merupakan Panitia Konferensi Asia Afrika 1955 dalam artikel berjudul “Jiwa Anti Zionisme Bandung dan Situasi Internasional Sekarang” bahwa rakyat Palestina tidak pernah padam semangat dalam melakukan perjuangan. Rakyat Palestina terus menyala dengan semangat cinta kemerdekaan dan keadilan. (Baca buku “Degup Cita Para Pendiri Bangsa untuk Palestina”).
Kemenangan
Atas gempuran mematikan terhadap rakyat Palestina, yang dilakukan dengan tidak pernah mengenal kata henti, Israel, sebenarnya telah masuk ke dalam jurang kekalahan.
Kekalahan sejati adalah ketika tindakan seseorang atau bangsa telah dibuka oleh semesta sebagai perilaku jahat, buruk, dan destruktif.
Israel mungkin masih punya tentara, lengkap dengan bom dan peluru yang besar jumlahnya. Akan tetapi, semua itu tidak dapat membantah tangkapan mata manusia seluruh dunia, bahwa itulah yang menjadikan Israel kehilangan kemanusiaan.
Lihat saja, bagaimana orang seluruh dunia sekarang memandang Palestina? Apakah sama dengan cara Netanyahu melihat?
Seperti gulita dalam malam dengan hujan dan petir yang terus menyambar, Israel kini dalam kegelapan hati paling pekat. Ia hanya tahu menembak dengan cara membabi buta.
Serangan mematikan ke Rafah adalah bukti, hati itu telah mati. Seserius itu dampak dari serangan yang dilangsungkan, pemimpin Israel dengan santai mengatakan, itu kecelakaan tragis.
Siapa yang bisa menalar itu sebagai sebuah kejujuran?
Dan, adakah kebohongan yang akan meraih kemenangan sejati?
Posisi Amerika
Israel kata orang tidak akan kuat tanpa Amerika. Namun dalam situasi seperti sekarang posisinya bisa berbalik, Amerika bisa terseret dalam kegelapan karena membiarkan kebrutalan Israel.
Mohamad Roem dalam artikel “Perpecahan dalam Kabinet Israel” menuliskan bahwa dunia memang tidak bisa memprediksi sampai kapan derita Palestina akan selesai. Hal itu karena Israel dapat perlakuan istimewa dari Amerika.
“(Namun) Kita melihat di waktu akhir-akhir ini, bahwa kekuatan Amerika di mata dunia tidak bertambah, malah ada tanda-tanda mengurang,” tulis Roem. (Baca buku “Degup Cita Para Pendiri Bangsa untuk Palestina”).
Baca Lagi: Syukur, Ukur dan Atur
Dan, sekarang kita melihat China semakin tangguh. Tampaknya Amerika tidak lagi dapat membendung superioritas China, sekalipun dalam hal militer dan teknologi, Amerika masih tampak unggul daripada China.
Namun soal kebrutalan Israel, jika Amerika tetap pada perilaku lama, bukan tidak mungkin kehancuran yang akan datang, bukan saja merobek Israel, tapi juga mencabik-cabik Amerika.
Mari tarik nafas dalam-dalam dan rasakan apa yang ada dalam dada kita tentang satu kata, Palestina. Jika iya, hatimu tertarik, merasa perlu membela, maka benar, magnet dunia kini adalah Palestina.*