Liverpool raih piala keduanya musim ini. Dalam turnamen tertua sepakbola dunia, FA Cup. Ada pemandangan yang membuat saya tertegun kala skuad melakukan perayaan. Benar-benar sebuah tim yang berkarakter. Inilah Liverpool tim dengan gestur leader.
Mereka benar-benar sebuah tim dengan pemimpin yang peka dan kompak.
Saya melihat sang kapten, yakni Henderson memanggil beberapa rekannnya yang seperti malu berselebrasi.
Meski sedernana pemandangan kayak gini jarang sekali tampak pada sosok seorang pemimpin hari ini.
Sadar itu tugasnya, ia memastikan setiap punggawa harus punya memori momen mengangkat piala. Dan, tentu saja mengangkat moral tim, yang memang telah berjuang bersama-sama.
Bukan Gestur Dadakan
Edisi sebelumnya, pada perayaan kejuaraan Carabao Cup. Hendo tampak menarik Kelleher untuk mendapatkan proper foto. Ia juga menyuruh para fans agar bersorak untuk Minamino.
Malam itu, Milner yang notabene kapten kedua pun tak kalah menawan.
Memasuki ruang ganti, ia berkata kepada semua rekannya.
“Kalian baru saja memenangkan FA Cup! letakkan handphone kalian!.”
Walau mendapat omelan, justru mereka semua mau mendengar dan respect.
Kepada juniornya, ia berpesan untuk tidak pernah puas dengan terus merengkuh trofi.
Buah Tangan Klopp
Karakter, inilah yang dibangun Klopp bersama timnya.
Ingat, pada masa dimana ia kalah di Final. Pria berdarah Jerman itu memaksa Hendo serta seluruh pemain menyaksikan perayaan sang lawan.
Mantan juru taktik Dortmund ini seakan mengajarkan arti kesuksesan yang tertunda.
Alhasil, apa yang tersaji hari ini, pasti bukan kerja setahun.
Pondasinya sudah terpancang sejak Klopp tiba di Anfield 2015 silam. Gestur leader di kubu klub asal Merseyside ini jadi nilai tambah bahkan daya tarik pengelolaan klub.
Disaat, banyak tim mewah kehilangan magis sosok leader. Liverpool justru panen. Paling tidak, rival Man City ini punya lima pemain berlabel kapten di negaranya masing-masing.
Pantas aroma leader harum menyinari mereka. Gestur mereka pun, gestur leader. Fakta menarik yang harus menjadi kekayaan kita dalam menggemari sepakbola.*
Azim Murosad pengamat sepakbola