Home Kisah Literasi Kunci Mewarnai Dunia
Jadi, mari kita jadikan literasi sebagai gaya hidup. Mari kita membaca, menulis, berkarya, dan berbagi. Karena dengan literasi, kita bisa membuka pintu dunia dan meraih masa depan yang gemilang

Literasi Kunci Mewarnai Dunia

by Imam Nawawi

Pernahkah kita berpikir bahwa literasi adalah kunci untuk membuka pintu dunia, bahkan mewarnai dunia dengan kebaikan?

Bukan hanya dunia dalam buku, tetapi dunia yang sesungguhnya, dengan segala pengetahuan, pengalaman, dan peluang di dalamnya.

Jumat malam (6/12/24), saya berkesempatan diskusi dengan sahabat-sahabat penggerak Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Demak, Jawa Tengah. Diskusi yang penuh energi ini membuka mata saya tentang makna literasi yang lebih luas.

“Literasi bukan hanya membaca, menulis, dan berhitung. Saya menekuni literasi sebagai seorang petani. Saya melihat literasi di bidang pertanian harus kita kuatkan,” kata Suyadi, pengusaha pertanian di Demak.

“Literasi adalah tentang bagaimana kita belajar, bertumbuh, dan berkontribusi untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar,” ucapnya melanjutkan.

Kreativitas

Muh. Syamsul Jaelani, Sekretaris Forum TBM Demak, menambahkan bahwa kreativitas dan inovasi adalah kunci dalam berliterasi.

“Kita perlu terus berdiskusi, berbagi ide, dan mengasah kemampuan berpikir kritis,” ungkapnya.

“Dengan begitu, kita bisa memaksimalkan potensi literasi kita,” sambungnya.

Diskusi semakin menarik ketika Imah, sahabat dari Forum TBM, berbagi pengalamannya. “Saya suka mendaki gunung,” katanya.

Baca Juga: Literasi dan Masa Depan Kita

“Bagi saya, itu juga bagian dari literasi. Kita belajar tentang alam, tentang diri sendiri, dan tentang kehidupan.”

Mendengar ceritanya, saya menyadari bahwa literasi memang ada di sekitar kita. Setiap pengalaman, setiap interaksi, dan setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh.

Meraih Mimpi

Bagi kalian, para kaum muda, literasi adalah bekal penting untuk meraih mimpi. Dengan literasi, kalian bisa mengakses informasi, mengembangkan potensi diri, dan mewujudkan cita-cita.

Bayangkan, kalian bisa menjelajahi dunia, menemukan hal baru, dan berkontribusi untuk masyarakat, semua berawal dari kemampuan literasi yang kuat.

Tidak ada batasan dalam berliterasi. Kalian bisa membaca buku, menulis cerita, membuat karya seni, berdiskusi dengan teman, bahkan menjelajahi alam. Sekarang, yang terpenting adalah semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

“Saya menekuni literasi di Demak dengan menjadi fotografer,” tukas Mustofa dengan wajah berseri-seri.

Jadi, mari kita jadikan literasi sebagai gaya hidup. Mari kita membaca, menulis, berkarya, dan berbagi. Karena dengan literasi, kita bisa membuka pintu dunia dan meraih masa depan yang gemilang.

Sebagai bahan renungan, internet itu seperti lahan luas. Kalau kita yang muda tidak mengisinya dengan literasi, maka yang aktif yang akan mewarnai lahan itu. Jadi, jangan berpangku tangan. Mari berjuang lewat literasi untuk dunia lebih indah.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment