Mas Imam Nawawi

- Kajian Utama

Literasi dan Masa Depan Kita

Kian hari dunia semakin menggugah kita semua untuk sadar akan implementasi perintah pertama dalam Alquran, yakni membaca. Jadi, tiak heran kalau sebagian orang berpikir masa depan Indonesia tidak bisa jauh dari tingkat literasi kaum mudanya. Literasi tentu saja bukan sebatas membaca dalam arti sederhana dan umum. Literasi adalah tentang bagaimana setiap kaum muda sadar mereka […]

Literasi dan Masa Depan Kita

Kian hari dunia semakin menggugah kita semua untuk sadar akan implementasi perintah pertama dalam Alquran, yakni membaca. Jadi, tiak heran kalau sebagian orang berpikir masa depan Indonesia tidak bisa jauh dari tingkat literasi kaum mudanya.

Literasi tentu saja bukan sebatas membaca dalam arti sederhana dan umum. Literasi adalah tentang bagaimana setiap kaum muda sadar mereka butuh meningkatkan kualitas diri dan siap menjawab tantangan yang ada.

Kualitas diri akan kita capai dengan baik, tentu saja saat kita mampu menjadi insan yang terampil dalam menyaring informasi, mengelola data, mengorganisir kegiatan dan melakukan terobosan secara konsisten.

Baca Juga: Jangan Salah, Batasan itu Penting

Dan, itu kita lakukan dengan tetap berpegang pada jati diri bangsa Indonesia yang religius dan progresif berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Cakap Belajar

Tugas kita sekarang adalah bagaimana menjadi insan yang cakap dalam belajar, termasuk menghadirkan inovasi dengan terus melatih kemampuan berpikir kritis, mengasah kemampuan memecahkan masalah, baik dalm komunikasi, mampu bekerja secara kolaboratif dan kreatif.

Tidak kalah penting juga harus cakap dalam dunia digital, minimal melek informasi, melek media dan melek teknologi informasi dan komunikasi.

Kecakapan itu akan mendorong setiap anak muda mampu bertindak tepat dan bijak. Karena ia selalu update dengan perkembangan, sisi lain juga semakin kokoh dalam hal jati diri, sehingga inovasi yang hadir, menjadi akselerator kemajuan.

Data Literacy

Duluk ita kenal istilah ‘data driven’ kemudian ‘data-inspired.’ Kinis muncul yang baru, ‘data literacy.’

Data literacy ialah kemampuan membaca, menulis dan mengkomunikasikan data secara tepat, serta memahami cara analisa dan metode penerapan dengan sebaik-baiknya.

Jadi tidak saja kaya data, tetapi mampu memahami data dengan berbagai sudut pandang, sehingga data itu berdaya guna tinggi dalam mengambil keputusan atau memahami sesuatu.

Baca Lagi: Mengapa Mesti Putus Asa?

Singkat kata, kita harus mampu membaca data, bekerja dengan data, menganalisa dengan data dan berargumen dengan data. Artinya, kita penting mendesain diri menjadi insan yang literate agar bisa menghadirkan kebermanfaatan luas dalam kehidupan dan peradaban.*

Mas Imam Nawawi

 

 

 

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *