Mas Imam Nawawi

- Artikel

Lelah yang Berkah, Nikmatilah

Dalam perjalanan hidup wajar jika seseorang muncul rasa lelah. Namun, saya selalu meyakini bahwa di balik setiap kelelahan, ada berkah yang bisa kita raih, asalkan lelah tersebut kita awali dengan niat yang baik dan upaya mendekatkan diri kepada-Nya, maka nikmatilah. Itulah prinsip yang saya jawat kuat selama ini, memastikan setiap langkah yang saya angkat bernilai […]

Setiap langkah yang saya ambil dalam perjalanan ini saya mulai dengan basmalah, dan saya melangkah dengan penuh optimisme. Karena saya percaya, selama ada niat baik, lelah yang dirasakan akan selalu membawa berkah

Dalam perjalanan hidup wajar jika seseorang muncul rasa lelah. Namun, saya selalu meyakini bahwa di balik setiap kelelahan, ada berkah yang bisa kita raih, asalkan lelah tersebut kita awali dengan niat yang baik dan upaya mendekatkan diri kepada-Nya, maka nikmatilah.

Itulah prinsip yang saya jawat kuat selama ini, memastikan setiap langkah yang saya angkat bernilai ibadah, walau dalam kelelahan sekalipun.

Pada akhir pekan kemarin, 18-20 Oktober 2024, saya berkesempatan untuk bersilaturahmi dengan generasi muda penghafal Quran di Nurul Hasna Kota Bandung dan santri Pesantren At-Taqwa, Kabupaten Bandung Barat. Asbab itu semua terjadi adalah kolega saya dari Cirebon, Kang Ajun, yang asalnya Bandung Barat.

Kegiatan ini terasa istimewa bagi saya karena selain bersua dengan mereka yang sedang meniti jalan suci sebagai penghafal Quran, saya juga mendapat kesempatan untuk mengagihkan sedikit ilmu dan motivasi.

Walaupun waktu yang saya tuntaskan bersama mereka sangat terbatas, kurang dari 90 menit, namun saya yakin, jika Allah menghendaki, percakapan singkat tersebut bisa menjadi “pupuk” bagi iman dan optimisme mereka. Kemudian tumbuh optimisme dan kedisiplinan mereka, membentuk pondasi dari karakter-karakter pembelajar yang sukses.

Lebih Dari

Bagi saya, pertemuan itu lebih dari sekadar berbicara. Melihat wajah-wajah muda yang penuh semangat, saya merasa seperti sedang menanam benih kebaikan yang suatu hari nanti akan tumbuh menjadi pohon yang rindang.

Harapan besar saya adalah agar dari santri-santri ini akan lahir para pemimpin masa depan yang mampu menumbuhkan kebaikan di tengah masyarakat.

Hal inilah yang membuat saya terus bersemangat untuk berbuat kebaikan, seakan-akan “tangki bensin” kebaikan saya tidak pernah kosong.

Baca Juga: Menikmati Hidup

Setiap kali bertemu dengan orang-orang yang luar biasa, seperti para penghafal Quran ini, saya merasa semangat saya terisi kembali.

Nikmati

Kelelahan memang ada, tetapi ketika kita tahu bahwa yang kita lakukan adalah untuk kebaikan dan demi menguatkan takwa kepada-Nya, lelah itu terasa ringan. Jadi kita bisa menikmatinya.

Setiap langkah yang saya ambil dalam perjalanan ini saya mulai dengan basmalah, dan saya melangkah dengan penuh optimisme. Karena saya percaya, selama ada niat baik, lelah yang dirasakan akan selalu membawa berkah.

Kemudian, kita tidak boleh lupa, setiap kesempatan kebaikan yang bisa kita lakukan, sejatinya adalah nikmat dari Allah.

“Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah” (QS. Ali Imron: 73). Jadi, mari bersyukur, yakini semua kebaikan yang kita lakukan adalah hadiah spesial dari Allah, sehingga menyala kesadaran syukur kita kepada-Nya.*

Mas Imam Nawawi

 

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *