Home Kajian Utama Lelah Batiniah
Lelah Batiniah

Lelah Batiniah

by Imam Nawawi

Orang yang tekun berolahraga, tetapi abai terhadap kebutuhan batiniah, bisa jadi otot tubuhnya bagus, tetapi tidak dengan kesadaran spiritualnya. Dan, kondisi itu menjadikan orang mudah lelah batiniahnya.

Bahasan ini tidak untuk mencegah orang yang punya niat olahraga rutin untuk kesehatan jasmani. Silakan tetap berjalan. Karena naskah ini hanya untuk mengingatkan jiwa yang selama ini mudah rapuh untuk kembali teguh.

Baca Juga: Saat Lelah, Apa Langkah Terbaik yang Perlu Kita Lakukan?

Orang yang lelah secara fisik, ia membutuhkan istirahat yang cukup. Akan tetapi orang yang batinnya lelah, ia tidak butuh istirahat, tetapi butuh semakin dekat dengan Yang Maha Kuat.

Melepaskan

Batin yang mudah lelah itu setidaknya karena tiga hal mendasar.

Pertama, amat fokus pada urusan duniawi, sehingga lupa akan kehendak Allah.

Kedua, terjebak oleh kekuatan syahwat dan hasrat yang menghendaki diri mampu jadi orang yang terpandang dan dimuliakan.

Ketiga, merasa seluruh capaian dalam hidup, bahkan keadaan di masa depan, sangat ditentukan oleh kemampuannya berpikir dan menyusun rencana.

Lihat, kalau ada orang yang melakukan segala cara agar dirinya tetap punya kuasa, mendapat pengakuan manusia, mereka akan hidup melawan arus akal sehat dan nuraninya sendiri. Yang orang lain akhirnya berkata, “Kasihan betul dia, demi kekuasaan sampai merusak aturan.”

Taqarrub

Lalu apa jalan yang harus kita tempuh? Yakni kembali kepada jalan-jalan spiritual. Sholat, mengaji, wirid, puasa dan segala amal sholeh yang telah Nabi SAW teladankan untuk kita.

Namun, upaya taqarrub itu bukan untuk menjadikan kita abai terhadap urusan duniawi. Karena hidup kita di dunia ini bagaimanapun harus mampu menguasai kekayaan, agar kebaikan bisa kita wujudkan.

Gus Baha sering mengatakan, ribuan fatwa tentang perzinahan itu haram, tidak akan berdaya gerak kuat. Akan tetapi, sekali tanda tangan seorang pemimpin, apakah itu walikota, gubernur dan presiden, segera akan mengubah segalanya.

Baca Lagi: Lelah itu Perlu

Dengan demikian, kalau batiniah kita gagah, kemudian kita bergerak dalam spektrum peradaban dengan kuat, maka kelelahan kolektif batiniah masyarakat juga bisa kita atasi. Itulah negeri yang baldatun, thoyyibatun, wa rabbun ghafur.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment