Hari mulai larut. Pukul 20:47 WIB saya memulai tulisan ini. Tulisan yang saya kira penting bagi kita semua. Sebuah spirit utama dari Eep Saefulloh Fatah, bahwa kita harus melawan kecurangan dan jangan ada rasa takut.
“Tidak boleh rasa takut menjadi bagian terbesar dari hari-hari kita. Hari ini sampai ke depan,” katanya di Channel Youtube Keep Talking dengan judul “Kang Eep: Hentikan Tayangan Hasil Quick Count, Saatnya Tayangkan Hidung Suara KPU | Keep Talking #10.”
Tidak itu saja, Kang Eep juga mengeluarkan kalimat yang menggetarkan jiwa pemirsa yang menyimak sepenuh jiwa.
Baca Juga: Menjawab Tantangan Pemikiran
“Jika kita merasa benar. Jika kita merasa itulah hak kita sebagai warga negara. Maka melawan sekalipun berhadapan dengan kekuasaan yang sungguh besar tidak boleh dilekati rasa takut sekecil apapun.”
Interpretasi
Kalimat Eep “Tidak boleh rasa takut menjadi bagian terbesar dari hari-hari kita. Hari ini sampai ke depan” memberikan kita sebuah panduan sikap dalam menghadapi isu kecurangan dalam Pilpres yang berlangsung pada 14 Februari 2024 itu.
Pertama, atasi ketakutan dalam diri. Jangan sampai karena takut, kecurangan, penyelewengan dan segala hal yang rusak justru mengendalikan cara berpikir bangsa ini.
Sebab dampak buruk dari ketakutan bagi setiap individu dan bangsa adalah gagalnya kita menghadapi penghalang hadirnya pertumbuhan pribadi dan pencapaian tujuan yang mulia.
Kedua, rasa takut harus diatasi pula untuk bisa lebih fokus menatap masa depan dengan kepastian nilai, moral, etika dan akhlakul karimah.
Jati Diri
Bangsa Indonesia adalah bangsa pemberani. Melalui kalimat, “Jika kita merasa benar. Jika kita merasa itulah hak kita sebagai warga negara. Maka melawan sekalipun berhadapan dengan kekuasaan yang sungguh besar tidak boleh dilekati rasa takut sekecil apapun” tampak Eep ingin kita tak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Pendek kata, Eep Saefulloh Fatah tak mau rakyat diam saja. Mari kita jaga jati diri bangsa Indonesia. Bangsa yang berketuhanan, berkemanusiaan, adil dan beradab serta menjunjung persatuan.
Baca Lagi: Berkhayal Politisi Rasional
Jadi, ayo bangun berikan perlawanan terhadap perilaku curang dan destruktif. Karena bagaimanapun nasib bangsa ini ke depan ada di tangan rakyat, terutama yang masih peduli akan tegaknya kejujuran dan keadilan.*