Langkah minimal mesti dilakukan agar diri terhindar dari Covid-19. Mengingat situasi dan kondisi yang terus meningkat dan kabar kematian kolega bahkan orang terdekat datang bertubi-tubi.
Saran dari dr. Fathul Adhim kepada sebuah grup whatsapp ialah sebagai berikut. Pertama, apabila telah mengalami lelah yang cukup, segera lakukan istirahat total, terlebih jika disertai flu.
Jangan mengerjakan apapun pekerjaan. “Biarkan tubuh melakukan herd immunity. Kedua, tingkatkan aktivitas ibadah, tilawah dan taqarrub kepada Allah.
Ketiga, mengkonsusi makanan bergizi. Tambah dengan asupan vitamin, herbal. Keempat, jangan lupa berjemur di pagi hari sembari olahraga ringan. Kelima, perasaan dibuat enjoy dan selalu semangat.
Baca Juga: Islam Sebagai Cara Pandang
Demikian saran dari dr. Fathul Adhim yang disertai ungkapan doa, “Semoga kita semua sehat selalu.”
Optimis
Langkah minimal di atas sangatlah baik diterapkan agar diri terhindar atau jika terkena, setidaknya dapat segera pulih dan bugar kembali.
Mengingat rekomendasi secara medis sudah umum disampaikan, utamanya selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, maka pada sesi ini kita akan fokus pada membangun sikap optimis.
Sikap optimis amat penting dan mendukung mental seseorang bangkit melawan keadaan yang sakit.
Seorang teman pernah terkena Covid-19 dan kala di Rumah Sakit yang ia lakukan adalah membangun sikap optimis dengan selalu tilawah di dalam rumah sakit.
Setelah dirawat selama dua pekan, ia pun negatif dan dipersilakan kembali. Sang dokter dengan bercanda mengatakan, “Jangan ke sini lagi, ya,” tutur temanku disertai tawa penuh bahagia.
Sikap optimis dapat mengurangi perasaan stres dan cemas. Karena sikap optimis mampu meningkatkan percaya diri dan selalu berusaha melihat peluang kebaikan.
Namun, jangan over optimis, yang pada akhirnya malah menjadikan diri abai terhadap segala hal yang semestinya diwaspadai dan dijalankan, terutama menjalankan protokol kesehatan.
Oleh karena itu, para kader kesehatan pun didorong bahkan diberikan pelatihan bagaimana komunikasi yang baik dengan masyarakat yang terkonfirmasi menderita Covid-19.
Komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan baik bagi pasien, keluarga, tetangga dan masyarakat, sehingga optimisme bisa dijaga dan ditumbuhkan.
Doa
Langkah yang tak kalah urgen ialah doa. Doa ini adalah bukti tertinggi penghambaan seorang manusia sebagai hamba kepada Allah.
Oleh karena itu, Allah sangat senang kepada orang yang berdoa. Bahkan Allah berjanji akan mengabulkan semua permohonan melalui doa.
Baca Juga: Ini Cara Sehat Holistik
Lebih jauh, bagaimana mungkin kita tidak mau berdoa, sedangkan Allah lebih dekat dari urat leher kita.
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf [50]:16).
Jadi, mari berdoa kepada Allah agar diri kita, keluarga, tetangga, lingkungan, bahkan seluruh bangsa Indonesia terhindar dari virus dan segera bangsa yang kita cintai ini disterilkan dari virus yang mematikan ini.*