Home Artikel Kunci Kemesraan Suami Istri
Kunci Kemesraan Suami Istri

Kunci Kemesraan Suami Istri

by Imam Nawawi

Kunci kemesraan sebenarnya apa? Banyak orang punya pendapat. Ada yang empirik ada yang visional dan ada pula yang jangka pendek. Tetapi satu hal, kemesraan bagi suami istri, bukan soal biasa. Ini soal luar biasa karena harus berdasarkan keimanan.

Baca Juga: Menulis Tema Cinta Apakah Boleh?

Baru-baru ini muncul lagi pemberitaan seorang istri gugat cerai suami. Pasangan ini bukan kurang secara ekonomi, bahkan sangat baik. Awal menikah pun tampak sangat mesra. Tetapi akhirnya sepertinya akan kandas juga.

Tak Ada Kesempurnaan

Sekalipun awal menikah cinta seperti bara api, lambat laun daya panasnya akan berhadapan dengan ujian demi ujian.

Jika bara cinta itu berlandaskan iman, maka cinta akan terus bersemi dan merekah. Tetapi jika bara cinta itu selain iman, maka sangat cepat ia berkurang, mendingin dan membeku.

Kemesraan bagi suami istri adalah hal yang sangat penting untuk mendapat kebahagiaan.

Tetapi harus sadar bahwa kebahagiaan bukan bertumpu pada kesempurnaan, tetapi kekurangan yang satu sama lain mengerti kemudian saling menutupi, memahami dan menyempurnakan.

Oleh karena itu betapa pun sebuah pasangan hidup dalam ekonomi yang pas-pasan, kalau iman yang mereka rawat, maka pernikahan akan langgeng.

Tetapi kala pasangan hidup ideal, fisik dan materi, tetapi cinta tidak berlandaskan iman, dalam tempo kurang setahun pun akan ada yang berpisah.

Berhias

Berbicara kemesraan tidak lepas dari sisi empiris yakni keindahan penampilan.

Oleh karena itu Rasulullah SAW menganjurkan umatnya berhias dalam berpenampilan ketika akan bertemu pasangan.

Pernah suatu waktu Rasulullah melihat seseorang berpakaian lusuh dan usang.

Rasulullah SAW kemudian bertanya, “Apakah engkau memiliki harta?”

Orang itu menjawab, “Iya, ya Rasulullah. Aku memiliki seluruh jenis harta.”

Maka Rasulullah bersabda, “Jika Allah memberikan harta kepadamu, maka hendaknya terlihat tanda harta tersebut pada dirimu.” (HR. Nasa’i).

Hadits itu bisa berlaku umum dalam pergaulan. Namun bagi suami istri hadits itu mendorong agar umat Islam berpenampilan indah (ingat indah tidak harus mahal).

Akhlak

Namun di balik upaya empiris itu akhlak adalah yang paling utama.

Bahkan seorang istri menjadi penghuni serga kelak apabila ia memiliki akhlak yang baik.

Karena akhlak adalah sebaik-baik perhiasan hidup. Keindahan akhlak mengalahkan kecantikan wajah.

Insha Allah dengan akhlak yan gbaik suami maupun istri nantinya akan terbentuk yang naman al-mu’asyarah bil ma’ruf (pola relasi yang baik antar suami-istri).

Jika istri belum berakhlak dengan baik, maka tugas suami mendidik dan memberikan keteladanan.

Baca Lagi: Pemuda Menerobos Masa Depan

Inilah kunci utama bagaimana kemesraan itu tercipta. Karena kemesraan sejatinya bukan semata buah emosi dan cinta, tetapi lebih dalam adalah iman dan kesadaran.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment