Home Kajian Utama Krisis Kesadaran adalah Sumber Segala Krisis yang Memberatkan
Krisis kesadaran terjadi karena manusia tidak mengerti dan bangga dengan ketidakmengertiannya

Krisis Kesadaran adalah Sumber Segala Krisis yang Memberatkan

by Mas Imam

Banyak pihak sadar bahwa ekonomi dalam masalah bahkan krisis belakangan ini, lalu berbagai upaya dilakukan untuk mengatasinya. Demikian soal kesehatan, bahkan pendidikan dan sosial. Namun, sejatinya akar dari semua krisis itu adalah krisis kesadaran.

Kesadaran dalam kamus bahasa Indonesia berarti keadaan mengerti. Jika selanjutnya semua krisis yang ada berangkat dari krisis kesadaran, berarti ada kondisi tidak mengerti yang sedang terjadi dan dialami oleh banyak manusia, terutama para pemegang kebijakan.

Pertanyaannya mengapa tidak mengerti, kenapa bisa sampai tidak mengerti?

Baca Juga: Kepemimpinan Tidak Gratis

Menjawab dari dimensi rasional, kata yang maksimal bisa dihadirkan untuk menjawab keadaan yang irasional itu ialah kepentingan. Kepentingan menjadikan seseorang melepaskan identitas bahkan pengetahuan dan keimanannya.

Kalau merujuk pada Alquran, maka mudah bagi kita membedakan mana orang yang mengerti dan tidak mengerti. Sadar dan tidak sadar. Berilmu atau jahil.

“Apakah orang-orang yang beribadah di waktu malam dengan bersujud dan berdiri? Dia merasa takut kepada hari akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya. Katakanlah, “Apakah sama kedudukannya antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar [39]: 9).

Jalan

Jadi, bisa dipastikan bahwa sebuah krisis terjadi karena memang banyak orang-orang yang memegang kebijakan berada dalam keadaan tidak mengerti bahkan tidak mengetahui.

korupsi dilakukan orang karena bodoh dan panjang angan-angan

korupsi dilakukan orang karena bodoh dan panjang angan-angan

Langkah terbaik untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan kembali kepada jalan yang benar. Yakni berusaha bagaimana dapat benar-benar mengerti dan benar-benar mengetahui, sehingga ada upaya konkret untuk mengatasi keadaan yang terus mereput seperti sekarang.

Kunci untuk sadar dan mengerti serta mengetahui itu satu, yakni takwa yang berarti takut. “Sudah mencukupi jika rasa takut kepada Allah dikatakan sebagai ilmu dan sudah mencukupi jika kesombongan itu dikatakan sebagai kebodohan,” demikian tegas Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.

Oleh karena itu kita jangan gengsi untuk melihat bagaimana sepak terjang Umar bin Khathab di dalam membawa kemakmuran bagi rakyatnya. Dalam tempo 10 tahun – dua periode kalau masa demokrasi saat ini – beliau mampu hadirkan keadilan, kesejahteraan, bahkan kemajuan bagi banyak umat manusia.

Jangan terjebak oleh keadaan yang saat ini ada, seakan-akan itulah solusi dan lain sebagainya. Allah telah hadirkan manusia-manusia sadar, mengerti dan mengetahui serta riil berkiprah bagi kemajuan umat manusia dalam pentas sejarah. Jangan sampai kita dibuat tidak mengerti dengan fakta-fakta gemilang tersebut.

Bahaya

Secara mendasar, solusi dari krisis yang terjadi saat ini ialah membangun kesadaran, menjadi mengerti dan berubah memahami keadaan dengan sebenar-benarnya. Dalam bahasa Alquran, jadilah insan yang berilmu dan bertaqwa.

Dalam bahasan Tazkiyatun Nafs, Syaikhul Islam Ibn Taimiyah disebutkan bahwa asal-muasal yang menjerumuskan manusia kepada keburukan adalah kebodohan. Karena dengan ketiadaan ilmu maka hal itu akan membawanya kepada bahaya yang lebih besar, atau menyangka bahwa sesuatu itu dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar.

Baca Juga: Meraih Berkah Umur

Mungkin, sebagian pemegang kebijakan merasa beruntung dengan melakukan tindak korupsi dan mengkhianati rakyat. Tapi sebenarnya nurani terdalam mereka sadar, langkah itu salah dan tidak akan mendatangkan keuntungan. Sikap seperti inilah awal mula dari semua krisis yang harus dirasakan akibatnya oleh rakyat banyak.

Dan, kelak orang-orang yang sengaja menenggelamkan dirinya dalam ketidaksadaran padahal nuraninya menolak akan menjadi pihak paling bertanggungjawab di hadapan mahkamah akhirat. Allahu a’lam.*

Mas Imam Nawawi_Ketua Umum Pemuda Hidayatullah

Related Posts

Leave a Comment