Home Kajian Utama Kondisi Pikiran Bisa Sebabkan Cemas
Kondisi Pikiran Bisa Sebabkan Cemas

Kondisi Pikiran Bisa Sebabkan Cemas

by Imam Nawawi

Mengapa banyak orang cemas? Karena pikiran, apalagi kalau kondisi pikirannya buruk, maka semakin kuat sebabkan datangnya cemas.

Apalagi kalau melihat perkembangan dunia belakangan ini yang tampaknya tidak menarik.

Mulai dari wabah Covid yang katanya meningkat lagi, ancaman resesi dunia, hingga beragam kebohongan yang merajalela.

Tentu saja itu berdampak bagi jiwa, termasuk kaum muda. Nanti kerja apa? Bagaimana kehidupan masa depan dan seterusnya.

Baca Juga: Berpikir itu Ibadah

Tetapi penting jadi perhatian, bahwa ternyata baik stress, cemas, takut, gelisah dan frustasi semua bersumber dari pikiran. Ya, pikiran diri sendiri.

Sebuah catatan menyebutkan bahwa 75% penyakit kejiwaan berawal dari pikiran. Ya, pikiran yang tidak baik.

Pengaruh

Pikiran seseorang sangat berpengaruh terhadap akal, konsentrasi dan tentu saja perasaan.

Seperti bom aktif dalam tubuh dan bertambah kuat sampai meledak menjadi keyakinan, cinta, optimisme, tangisan, atau yang lain.

Pikiran juga berpengaruh terhadap kesehatan. Seperti temuan Dr Herbert Spencer dalam bukunya “Energy Medicine” bahwa jiwa dan tubuh saling melengkapi.

Bahkan lebih dari 90% penyakit tubuh disebabkan oleh jiwa. Itulah yang namanya psyco-somatic desease.

Psyco (jiwa) berpikir dan mempengaruhi tubuh (somo). Hal itu sering kali membuat orang tiba-tiba merasa sakit, entah pening, mulas dan sebagainya. Setelah melakukan pengecekan medis, ternyata tidak ada penyakit terjadi dalam tubuh.

Bahaya Pikiran Negatif

PIkiran negatif tidak saja buruk untuk pergaulan seseorang. Tetapi juga merusak tubuh.

Pikiran negatif dapa menyebabkan degup jantung semakin kencang dan kencang. Tekanan darah semakin tinggi, nafas semakin cepat, tubuh gemetar dan suhu tubuh berubah cepat. Itu semua berpengaruh pada sistem saraf dan kekebalan tubuh.

Lebih jauh pikiran negatif juga dapat membuat orang merasa tercekik, keluar keringat, berbicara terbata-bata dan sebagainya. Semua berangkat dari pikiran. Ya, pikiran negatif.

Kuatkan dengan Dzikir

Pikiran kalau begitu bisa kita katakan sumber kecemasan.

Mari ingat, bahwa hidup manusia tidak 100% berada dalam rencana, pikiran dan harapan manusia itu sendiri.

Hidup ini ada yang mengatur, yakni Allah Ta’ala. Sama seperti kita lahir dari rahim ibu bernama dan bersuku apa, kita tidak bisa memilih.

Akan tetapi untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama, memiliki peran baik dalam kehidupan masyarakat, suku dan asal, tidaklah penting.

Yang sangat penting adalah kesadaran, visi, ikhtiar dan komitmen.

Sama dengan kalau diri ingin bahagia pada masa mendatang, jalannya telah Allah tunjukkan. Yaitu berbuat baik karena Allah.

Jadi, kalau dalam perjalanan ada masalah, ujian, tantangan dan problem yang sulit kita atasi, maka saatnyalah diri berdzikir. Ingat kepada Allah.

Mengingat Allah menjadikan pikiran tidak terbebani untuk bekerja secara overload, sehingga kepala tidak sakit dan jantung tetap berdegup normal.

Ingat kepada Allah adalah strategi terbaik menjaga pikiran pada posisi terbaiknya, sehingga tidak mengganggu emosi dan mendorong diri bertindak tidak cerdas.

Baca Lagi: Jadilah Pemenang Sejati

Nah, ketika diri sadar bahwa hidup ini ada dalam genggaman Allah, maka pikiran kita cukup pada tugas utamanya, memahami bagaimana ayat-ayat Allah, lalu menemukan metode terbaik untuk beramal sebaik mungkin.

Soal nanti bagaimana, siapa manusia bisa menjamin, walau ia terkaya sejagat bumi? Tidak ada yang tahu. Kalau begitu ambil jaminan kebahagiaan yang Allah berikan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment