Home Artikel Komunisme Tidak Pernah Mati
Komunisme Tidak Pernah Mati

Komunisme Tidak Pernah Mati

by Imam Nawawi

Semalam (29/9/22) Pemuda Hidayatullah menggelar acara MOP (Majelis Online Pemuda) membahas tentang komunisme. Hadir sebagai narasumber Bang Hadi Nur Ramadhan. Belum satu menit pria murah senyum itu sudah menegaskan bahwa sebagai ideologi, komunisme tidak pernah mati.

“Sebagai partai PKI memang telah terlarang, tetapi sebagai ideologi, PKI tidak pernah mati,” ungkap pria yang juga aktif menulis buku itu.

Ia pun menarik audiens ke masa sejarah, tepatnya pada tahun 1966 yang mana Jenderal AH. Nasution selamat. Ternyata dari ungkapan AH. Nasution itulah Bang Hadi Nur Ramadhan menegaskan siapa dan bagaimana sebenarnya PKI itu.

“PKI sebagai partai memang telah bubar. Tetapi sebagai ideologi, PKI tidak akan pernah bubar,” demikian ungkapan jenderal legendaris itu.

Selanjutnya pendiri Rumah Sejarah Indonesia itu mengutip ungkapan Bung Hatta.

Baca Juga: Komunisme Masihkah Laku?

“Kesalahan Orde Lama dalam hal ini adalah Bung Karno, karena Bung Karno telah memelihara anak ular. Anak ular ini adalah PKI,” tutur Bang Hadi Nur.

Ideologi

Lalu apa ideologi itu, ini yang penting kita pahami. Menurut Achmad Nur Cholis dalam buku “Catat Caraku Mencerca” bisa kita pahami bahwa ideologi adalah keyakinan.

Keyakinan itu kemudian membentuk cara berpikir rasional yang akhirnya memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia.

Penulis itu mengutip ungkapan seorang Marxisme dan Leninisme yaitu Gramsci. “Ideologi adalah alat untuk menghegemoni orang-orang yang sedang tidak sadar.”

Relevan kalau ada ungkapan bahwa mana PKI sekarang, tunjukkan kalau ada. Merupakan satu cara yang paling mudah membuat orang yang curiga atau yakin PKI itu ada menjadi tidak bisa melanjutkan pendapatnya.

Karena masih menurut Achmad Nur Cholis sifat ideologi tidak kasat mata. Jadi ideologi terus bekerja sedang banyak orang tidak sadar, bahwa ideologi itu yang berada di balik semua realita.

Hal itu menjadi satu pemahaman umum bahwa pada akhirnya bangsa ini harus waspada terhadap bahaya laten PKI.

Ketua Bidang Pembinaan Seni Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Sodikun, mengatakan PKI selaku dalang dan pelaku kudeta 1965 merupakan pengkhianat kebangsaan Indonesia.

“Bagi saya PKI itu pengkhianat kebangsaan Indonesia. Kalau ada fatwa yang menyebut PKI dalang, ya, memang benar itu,” kata Sodikun dalam acara Bedah Buku dan Diskusi Panel, PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G-30-S/1965 di Kantor Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/19) sebagaimana rilis Republika.

https://www.republika.co.id/berita/q1f06s320/mui-ideologi-pki-di-indonesia-tidak-akan-pernah-mati

Cerdas

Kata cerdas ini tidak saja berlaku pada individu, tetapi juga sosial dan metode. Mengingat anak generasi milenial dan generasi Z tidak mengalami peristiwa itu.

Pada saat yang sama, mereka termakan oleh konten media sosial yang menjauhkan aktivitas bernalar sebagai suatu yang digemari. Belum lagi persoalan ekonomi yang terus membebani.

Jadi memang perlu sebuah upaya terukur dan sistematis menyadarkan kaum muda akan eksistensi komunisme yang tidak saja berbahaya, tetapi memang terbukti mengerikan dalam sejarah perjalanan bangsa ini.

Artinya, soal komunisme idealnya tidak saja jadi bahasan yang ramai setiap akhir September. Tetapi kapan dan dimanapun, edukasi anak bangsa terhadap ideologi komunisme harus terus berlangsung.

Oleh karena itu Bang Hadi Nur Ramadhan memberikan rekomendasi agar anak muda aktif mencari sumber-sumber sejarah yang begitu banyak perihal bagaimana kezaliman PKI itu, baik di dalam maupun luar negeri. Jangan terbatas pada historiografi yang Orde Baru ciptakan.

Dalam kata yang lain, kaum muda harus melek sejarah. Aktif menelusuri sejarah. Dan, seperti yang saya dapati dari Film Kurulus Osman, seorang jenderal Templar, Aya Nikola, mengatakan kepada orang kepercayaannya, bahwa untuk bisa menang, seseorang harus memahami sejarah.

Baca Lagi: Mengagumi Tuhan Melalui Alam

Ia mengatakan, “Orang yang tidak tahu sejarah, ia tidak akan pernah tahu jalan menuju kemenangan.”

Jadi inilah inti dari diskusi semalam. Semoga ada anak muda yang terpanggil dan menyelam ke dunia yang sangat strategis itu. Kalau tidak maka boleh jadi tanpa sadar kita memandang komunisme telah mati padahal masih aktif bergerilya meracuni cara berpikir anak bangsa.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment