Siapa yang pernah berpikir, mengapa Alquran dalam Surah Al-Qolam yang termasuk awal surah yang Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW harus hadir pada awal kenabian.
Kita akhirnya memahami bahwa khuluqun adhim (akhlak yang mulia) adalah dasar, pondasi, bagi tegaknya kehidupan masyarakat yang maju, sejatera dan adil.
Baca Juga: Adil Kian Nihil
Sosok Rasulullah SAW pun selalu mampu menjadi penengah, problem solver bagi segenap permasalahan krusial masyarakat Quraisy.
Belakangan, seiring perjalanan hidup manusia, tema-tema hati, seperti khuluqun adhim banyak orang tinggalkan. Padahal itu adalah kunci dari terurainya problem manusia yang rumit dan sulit.
Tangis Aremania
Baru-baru ini santer berita muncul bahwa sejumlah Aremania mendatangi Mako Brimob Malang. Mereka meminta polisi mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan dengan adil.
Aremania bahkan rela sujud dan menangis agar polisi mau bertindak adil dan segera.
“Iki nyowo pak, 135 iki nyowo, iku arek-arek kabeh,” ucap Aremania kepada polisi.
“135 nyawa ini pak, aku njalok tolong usut tuntas kasus iki, pak,” imbuh mereka.
Tuntutan masyarakat yang Aremania wakili itu boleh saja tidak ada yang menghiraukan. Tetapi ingat, “cctv” Tuhan bekerja, merekam dan tentu saja itu akan masuk dalam meja pengadilan di yaumil akhir.
Dalam kata yang lain, polisi memang punya keharusan mengusut tragedi itu dengan terang, terbuka dan bertanggungjawab.
Kalau tidak, maka sungguh tangisan masyarakat itu telah malaikat “rekam” untuk kemudian dihadapkan kepada Allah Ta’ala. Cepat atau lambat, mereka yang tahu dan tidak mau adil, akan berhadapan dengan siksa-Nya.
Makna
Ayat ke 3 surah Al-Qolam itu lengkapnya begini. “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Menurut Tafsir Al-Wajiz, Syaikh Wahbah Az-Zuhaili berkata, bahwa Nabi Muhammad benar-benar berakhlak mulia.
Mengapa beliau SAW menjadi begitu berakhlak mulia, tidak lain karena Rasulullah SAW senantiasa membaca, memahami dan mengamalkan nilai-nilai Alquran. Karena itulah banyak masalah bisa beliau atasi.
Baca Lagi: Jadilah Produsen Gagasan
Jadi, kalau hari ini Indonesia ingin aman, tenteram dan bahagia. Kemudian para penegak hukum mau bersikap adil, peka dan bertanggungjawab, maka mereka butuh Alquran.
Gaji harus kita berikan secara layak. Tetapi kalau penegak hukum yang beragama Islam, memandang Alquran sebatas pajangan, maka permasalahan hidup umat manusia tidak akan pernah sampai pada garis tuntas.*