Home Kajian Utama Keuntungan Puasa Syawal 6 Hari Usai Ramadhan
Keuntungan Puasa Syawal 6 Hari Usai Ramadhan

Keuntungan Puasa Syawal 6 Hari Usai Ramadhan

by Imam Nawawi

Satu dari sekian banyak keistimewaan umat Nabi Muhammad SAW adalah ada amalan pendek namun pahalanya besar. Puasa 6 hari Syawal salah satunya. Jika diri berhasil melakukannya usai Ramadhan maka pahalanya sama dengan puasa 1 tahun.

Puasa selama 1 tahun tentu sulit untuk kita membayangkannya. Namun, Allah sediakan pahala puasa seperti itu kala umat Islam mau puasa 6 hari pada bulan Syawal.

Baca Juga: Siapa Orang Baik Itu???

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa 6 hari pada bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR. Muslim).

Pelaksanaan

Puasa 6 hari pada bulan Syawal tidak seperti puasa Ramadhan yang berlangsung setiap hari.

Puasa 6 hari Syawal boleh tidak berurutan. Bisa selang-seling. Meskipun berturut-turut tentu lebih baik.

Jadi bisa berpuasa dua hari dalam sepekan. Bisa juga seperti Puasa Daud, sehari berpuasa sehari berbuka.

Dan, upaya ibadah puasa pada bulan Syawal semakna dengan arti bulan ke 11 itu sendiri dalam tahun Qomariyah.

Syawal secara bahasa berarti “peningkatan amal.” Jadi, sangat relevan kalau bulan Syawal upaya kebaikan, ibadah dan amal sholeh terus kita tingkatkan.

Lebih jauh ada ulama berpendapat bahwa puasa bulan Syawal dan Sya’ban laksana sunnah Rawatib dalam shalat wajib yang berfungsi menyempurnakan kekurangan dan kekeliruan yang terjadi dalam shalat wajib.

Anugerah Allah

Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan 10 kali lipat. Puasa Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak 10 bulan. Dan puasa 6 hari bulan Syawal setara dengan puasa sunnah 2 bulan. Itulah puasa satu tahun.” (HR. An-Nasai, Ibn Majah).

Baca Lagi: Ini Sebab Mengapa Ajaran Islam itu Indah

Keterangan itu memberikan argumentasi perihal bagaimana setara setahun itu Allah berikan.

Namun yang terpenting sebenarnya ialah bagaimana diri kita senantiasa terhubung kepada Allah dan peduli kepada sesama.

Karena hanya dengan berpuasa setiap jiwa akan mengerti apa itu lapar, bagaimana itu haus, sehingga mencegah diri dari bertindak sombong. Pada akhirnya diri menjadi pribadi yang penuh iman dan akhlakul karimah.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment