Home Artikel Keuntungan Mau Berbagi, Ayo Jangan Amuh Ketinggalan
Keuntungan Mau Berbagi Jangan Ketinggalan

Keuntungan Mau Berbagi, Ayo Jangan Amuh Ketinggalan

by Imam Nawawi

Berbagi secara otentik merupakan perintah Tuhan, Allah Ta’ala. Mengamalkan perintah berbagi itu tanda aktifnya iman dalam hati. Dan, hal itu akan memanggil banyak keuntungan yang akan datang. Kenapa bisa?

Bukankah saat seseorang memiliki uang Rp. 100.000, ia bagikan separuhnya, Rp. 50.000, uangnya hanya tersisa setengah?

Baca Juga: Berbagi Kemuliaan dengan Ilmu

Hitungan matematika manusia memang begitu. Tetapi ada satu substansi dari sifat Tuhan, yakni Maha Pemberi Rezeki.

Allah punya matematika yang tentu jauh lebih canggih daripada matematika yang manusia pahami, sekalipun itu tetap perlu.

“Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. As-Saba’: 39).

Dalam kata yang lain, berbagi adalah wasilah yang Allah Ta’ala sediakan bagi orang beriman agar mampu memanifestasikan iman dengan baik. Kemudian mudah untuk menuai keuntungan dunia dan akhirat.

Studi Empiris

Berbagi ada banyak bentuk dan perwujudannya. Bisa berupa infak dan sedekah. Bahkan bisa melalui keaktifan dalam urusan sosial-keumatan.

Studi empiris menyebutkan orang yang aktif dalam kegiatan sosial akan gampang meredakan stres, menumbuhkan suasana hati senang dan optimis.

Pendek kata, orang yang aktif dalam kegiatan sosial, bisa mencegah hadirnya demensia (menurunnya daya ingat dan cara berpikir) dalam dirinya.

Mengapa itu bisa orang peroleh sebagai keuntungan? Tidak lain karena dalam kegiatan sosial ada silaturahmi, interaksi satu sama lain, yang membuat hidup kita lebih bermakna, bermanfaat bagi sesama.

Akhirnya orang mendapatkan stimulus mental yang positif, mengerti betapa berharganya hidup yang saling peduli dan membahagiakan.

Pendidikan Anak

Berbagi juga memberi dampak sangat baik bagi pendidikan anak.

Anak yang mendapat pengalaman pendidikan berbagi akan tumbuh menjadi pribadi yang selalu bersyukur, terlatih ikhlas, dan berjiwa sosial pada masa depannya.

Baca Lagi: Pemimpin yang Memimpin

Sisi lain, anak juga akan terhindar dari sikap buruk, seperti egois, tamak dan ambisius yang destruktif.

Meluaskan Semangat Berbagi

Satu hal yang juga sangat penting, berbagi dapat memudahkan orang lain terinspirasi, termotivasi, sehingga tertarik ikut dalam kebaikan berbagi.

Kang Maman berulang kali menyampaikan, jangan simpan kebaikan berbagi kita hanya untuk diri sendiri.

Posting saja di media sosial. Nanti akan ada yang berkomentar negatif. Tetapi tetap saja lakukan. Sebab ketika kebaikan berbagi tidak kita sebarkan, maka keburukan yang akan menguasai media sosial.

Jadi, berbagilah, niatkan karena Allah. Lalu bagikanlah, sebarkanlah ke media sosial, agar kebaikan berbagi itu menular dan menjadikan banyak orang juga mau melakukannya.

Soal hati ini, pandai-pandai menjaga. Prinsipnya jangan berbagi karena pretensi. Berbagilah karena bertekuk lutut dan taat hanya kepada Ilahi.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment