Home Artikel Keunikan Spiritualitas dalam Menemukan Kebahagiaan Sejati
Keunikan Spiritualitas dalam Menemukan Kebahagiaan Sejati

Keunikan Spiritualitas dalam Menemukan Kebahagiaan Sejati

by Imam Nawawi

Dalam hiruk pikuk dunia modern, banyak orang berlomba-lomba mencari kebahagiaan melalui kedudukan dan kekayaan. Mereka beranggapan bahwa dengan memiliki segalanya, mereka akan merasakan kebahagiaan yang hakiki. Namun, benarkah demikian?

Fakta atau bukti bahwa itu hanya anggapan manusia pada umumnya memang sudah jelas. Alquran menerangkan dengan sangat terang bagaimana kesudahan orang yang hidup menumpuk-numpuk kesenangan dunia.

Kehidupan seperti Qarun, kaum Tsamud dan sebagainya adalah cerita utama yang terus Allah ingatkan dalam Alquran.

Baca Juga: Menjadi Bahagia

Harta dan kedudukan akan mendatangkan berkah dan maslahat hanya jika manusia tersinari oleh cemerlangnya sinar spiritualitas (iman).

Mitos Kebahagiaan Dunia

Kebanyakan orang percaya bahwa kebahagiaan datang dari pencapaian materialistik. Seolah-olah, dengan memiliki kekayaan atau posisi tinggi dalam masyarakat, seseorang akan merasa puas dan hidupnya akan lengkap.

Namun, kenyataannya seringkali jauh berbeda. Orang-orang yang terlalu terfokus pada pencapaian duniawi ini, meski mungkin merasakan kesenangan sesaat, namun sulit untuk meraih kebahagiaan sejati.

Hal itu Karena sifat dari dunia adalah sementara dan tidak konstan.

Ketika seseorang terlalu bergantung pada kedudukan atau harta, ketidakpastian dunia dapat mengakibatkan rasa gelisah dan cemas. Dalam kondisi seperti ini, kedamaian jiwa menjadi sulit ditemukan.

Kekuatan Spiritualitas dalam Mencari Kebahagiaan

Sebagai solusi, Islam mengajarkan bahwa kunci kebahagiaan sejati terletak pada spiritualitas.

Spiritualitas membantu seseorang untuk memahami hakikat dunia dan menemukan kedamaian dalam diri.

Sebab, dengan spiritualitas, seseorang akan menyadari bahwa dunia hanya sementara dan ada kehidupan yang abadi di akhirat nanti.

Islam mendorong umatnya untuk tidak terlalu terpaku pada kehidupan duniawi yang fana. Sebab, tanpa bimbingan spiritual, kemungkinan besar kebahagiaan yang dirasakan hanyalah fatamorgana belaka.

Karena apa mungkin orang bahagia sedangkan cara ia mendapatkan harta dengan mengambil hak orang lain, menghalalkan yang Allah haramkan dan lain sebagainya.

Kejar Dunia Selamat di Akhirat

Memang, tidak ada salahnya untuk mengejar kekayaan atau kedudukan. Namun, penting untuk selalu menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan spiritual.

Dengan begitu, seseorang dapat meraih kebahagiaan yang sejati dan kedamaian jiwa yang hakiki. Sehingga, apa yang awalnya dianggap sebagai sumber kebahagiaan, seperti kekayaan dan kedudukan, akan menjadi lebih bermakna ketika diimbangi dengan spiritualitas yang kuat.

Baca Lagi: Menggali Mutiara Hidup dari M. Natsir dan Abdullah Said

Seperti Abdurrahman bin Auf ra yang menolak diberi harta dan minta petunjuk jalan ke pasar, memberikan kita petunjuk bahwa mari cari kekayaan, tetapi orientasikan itu untuk perjuangan memajukan umat, membangun peradaban Islam.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment