Mas Imam Nawawi

- Kajian Utama

Ketuk Pintu Sebelum Bertamu, Manifestasi Takwa dalam Keseharian

Kita seringkali membahas tentang takwa sebagai konsep yang agung, tentang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Namun, tahukah kita bahwa esensi takwa itu juga terpancar dalam hal-hal sederhana, seperti mengetuk pintu, mengucapkan salam, sebelum bertamu? Allah berfirman dalam surat An-Nur ayat 27: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta […]

mengucapkan salam, mengetuk pintu dan meminta izin adalah sumber-sumber kebaikan dalam berinteraksi satu sama lain

Kita seringkali membahas tentang takwa sebagai konsep yang agung, tentang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Namun, tahukah kita bahwa esensi takwa itu juga terpancar dalam hal-hal sederhana, seperti mengetuk pintu, mengucapkan salam, sebelum bertamu?

Allah berfirman dalam surat An-Nur ayat 27: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat”.

Ayat ini begitu jelas menunjukkan pentingnya adab dalam bertamu. Mengetuk pintu, mengucapkan salam, dan meminta izin bukanlah sekadar basa-basi, melainkan cerminan keimanan dan ketakwaan kita.

Ingat Allah

Tafsir Al-Muyassar dengan indah menjelaskan bahwa tindakan sederhana ini memiliki makna yang mendalam. Ketika seseorang mengetuk pintu, ia sedang mengingat perintah Allah.

Dengan mengucapkan salam, kita menebarkan kedamaian dan keberkahan. Dan dengan meminta izin, kita menghormati privasi dan hak orang lain.

Lebih dari sekadar etika, mengetuk pintu sebelum bertamu adalah wujud nyata dari ketakwaan kita.

Adab

Bayangkan, betapa mulianya akhlak seseorang yang selalu memperhatikan adab ini. Ia tidak hanya menjaga dirinya dari prasangka buruk, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang lain.

Ketika kita mengetuk pintu, kita menunjukkan bahwa kita datang dengan niat baik dan menghormati penghuni rumah.

Kita tidak ingin mengganggu atau membuat mereka merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Takwa Sumber Bahagia

Sikap ini mencerminkan kepekaan sosial dan kepedulian kita terhadap sesama.

Dalam dunia yang semakin individualistis ini, adab sederhana seperti mengetuk pintu menjadi semakin penting. Ia menjadi simbol penghormatan, keharmonisan, dan persaudaraan.

Terbayang kalau para kurir kala mengantar paket ke rumah-rumah orang Islam dan dia Muslim, sebelum berteriak paket-paket, ia mengucapkan salam. Pasti tuan rumah tenang dan nyaman. Satu hal lagi tuan rumah meyakini itu benar-benar kurir yang benar.

Mari kita jadikan mengetuk pintu sebagai bagian dari ibadah kita. Mari kita biasakan diri untuk selalu mengingat Allah, menebarkan salam, dan menghormati orang lain, meskipun dalam hal-hal yang tampak sepele.

Semoga dengan demikian, kita dapat meningkatkan ketakwaan kita dan menjadi muslim yang lebih baik.

Satu hal lagi, mengucapkan salam, mengetuk pintu dan meminta izin adalah sumber-sumber kebaikan dalam berinteraksi satu sama lain.*

Mas Imam Nawawi

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *