Home Hikmah Ketetapan Tuhan
Ketetapan Tuhan

Ketetapan Tuhan

by Imam Nawawi

Betapa banyak orang mengisi hidup hanya karena apa yang tampak sekarang, bersenang-senang, melampaui batas saat ini dan di sini (dunia). Akibatnya mereka tidak ingat atau mungkin sengaja mengabaikan kebenaran. Tetapi itulah kehidupan, selalu yang akan bekerja pasti adalah ketetapan Tuhan.

Ada orang dengan kecerdasannya menyebarkan pikiran benar yang sangat terbatas (sekularisme).

Baca Juga: Sikap Takwa Orang Berharta

Hidup adalah soal bagaimana bisa bahagia dan bebas tanpa aturan-aturan apapun, termasuk agama. Dunia pasti, akhirat belum tentu, begitu pikiran mereka.

Selalu ada orang yang dengan kedudukan, kekayaan atau bahkan kekuasaan yang membenci agama (baca Islam). Mereka bahkan kehilangan nalar kritis kala memandang agama.

Tetapi, bagaimanapun orang memandang Islam dengan cara pandang yang buruk atau tidak adil, memang itulah kehidupan.

Ketetapan Allah

Allah Ta’ala telah menegaskan bahwa manusia memang akan ada dalam dua kutub besar, iman dan kafir. Dan, itu merupakan ketetapan Allah Ta’ala.

“Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari pada-Ku: “Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.” (QS. As-Sajdah: 13).

Jadi, fakta dalam realitas dunia, banyak orang membenci agama, memilih jalan keburukan, maka itu pilihan mereka.

Karena kalau Allah berkehendak niscaya mereka akan mendapatkan petunjuk (hidayah).

Meski demikian kita diberi kebebasan dengan kecerdasan yang kita miliki memilih jalan yang ujungnya adalah kebaikan.

Ayat itu dalam tafsir As-Sa’di memberikan penjelasan bahwa kita harus berusaha untuk memeluk hidayah. Jangan terjebak hawa nafsu, sehingga memilih jalan kesesatan.

Sebab, ancaman Allah pasti, mereka yang ingkar akan memenuhi neraka Jahannam. Dan, itu ketetapan Allah Ta’ala.

Kesadaran

Allah Maha Menyayangi, tetapi apa boleh kata, kalau fasilitas kasih sayang Allah itu tidak manusia ambil. Padahal ia tahu bahkan menyadari.

Baca Lagi: Pemuda Islam Menguasai Data

Sedangkan Allah telah memberikan keterangan bahkan bukti, hingga datangnya seorang manusia yang Allah jadikan Nabi dan Rasul.

Kalau manusia dengan kecerdasannya otaknya menolak itu semua, apa boleh buat. Memang dia mau memilih neraka sebagai akhir perjalanan hidupnya.

Ibarat murid dalam sekolahan. Berbagai fasilitas dalam sekolah telah lengkap. Guru tersedia dan mengajar dengan baik. Tapi kalau murid memang tidak mau hormat apalagi belajar sungguh-sungguh, mau apa lagi, murid itu harus tertinggal kelas atau bahkan tidak lulus dan dikeluarkan dari sekolah.

Allah bisa saja mengubah semua orang kafir beriman. Tetapi, ketetapan Allah sudah lebih mendahului. Jadi, kita memang harus berusaha mendapatkan ridha-Nya.

Jalannya pun telah Allah berikan melalui berbagai ibadah dan amal-amal kebajikan. Semoga Allah teguhkan hidayah di dalam hati kita semua.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment