Home Kajian Utama Kerugian Para Penipu
Kerugian Para Penipu

Kerugian Para Penipu

by Imam Nawawi

Umumnya orang melakukan sesuatu karena berharap dapat keuntungan. Apalagi kalau para penipu. Tetapi, para penipu berbeda. Mereka justru mendapat kerugian demi kerugian.

Apa saja kerugian yang akan para penipu terima? Tentu tidak sabar dari sebagian pembaca ingin mengetahui hal itu.

Buta Hati

Kerugian pertama para penipu adalah butanya hati. Ketika hati yang buta maka sebenarnya hidup sudah tidak memiliki arti.

Alquran menggambarkan orang yang seperti itu tidak lebih dari binatang ternak, bahkan lebih buruk kondisinya (QS. 7: 179).

Baca Juga: Membuang Ragu dalam Hati

Akibatnya ia memandang buruk sebagai baik. Kemudian memandang baik (dalam ajaran Islam) sebagai buruk.

Hilang Kesempatan

Ketika seseorang atau kelompok orang sepakat untuk menipu maka seketika itu mereka kehilangan kesempatan. Yaitu kesempatan mengisi kehidupan dunia untuk bahagia dalam kehidupan akhirat.

Perbuatan menipu akan menghancurkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.

Waktu, energi, modal dan kekuatan yang ada pada diri dan kelompoknya hanya menjadi perusak kehidupan diri, keluarga dan masyarakat.

Kalau penipu itu memiliki kuasa, maka kerusakan yang ditimbulkan akan sangat besar dan massif.

Akal yang Semakin Dangkal

Para penipu semakin aktif melakukan penipuan akan semakin dangkal kemampuan kerja akal dalam dirinya.

Lihatlah bagaimana semua skandal, keburukan atau perilaku buruk cepat atau lambat terungkap ke permukaan.

Hal itu tidak lain karena sebuah tipuan membutuhkan banyak aksi lanjutan yang lebih buruk untuk menutup-nutupi agar tipuan pertama tidak terbongkar.

Namun, sebagaimana tubuh manusia yang lelah, jiwa manusia tidak mungkin mampu berlama-lama hidup dalam tipuan dan hanya fokus menipu.

Kerugian Total

Para penipu pada akhirnya mengalami kerugian total. Semua modal daam dirinya mati dan tidak bisa bergerak.

Mulai modal yang Allah anugerahkan, seperti akal, fitrah, jiwa dan segala macam potensi kebaikan. Semua rusak, sebagaimana tanaman yang terkena bom nuklir.

Baca Lagi: Negara Bahagia

Pada saat yang sama, semua tipuan dan kejahatan yang mereka lakukan tidak mengantarkan pada tujuan. Mereka tertawa semu dan bahagia semu.

Hakikat Dunia

Allah telah memberikan penjelasan bahwa kehidupan dunia hanyalah sarana, sementara dan karena itu jangan terpedaya.

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. al-Hadîd: 20).

Tentu kita berharap kelak daam kehidupan akhirat memperoleh ampunan dan keridhaan Allah. Jika demikian, maka jangan pernah mau tertipu oleh fatamorgana bernama kehidupan dunia.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment