Home Kajian Utama Kerugian Nyata dalam Hidup Seseorang
Kerugian Nyata dalam Hidup Seseorang

Kerugian Nyata dalam Hidup Seseorang

by Imam Nawawi

Kerugian nyata dalam hidup seseorang itu apa dan kapan? Sebagian mungkin kalau telah kehilangan apa yang ia cintai, bisa kedudukan atau kesempatan bahkan kekayaan.

Akan tetapi Alquran memberikan penjelasan yang tidak demikian. Orang yang rugi bahkan tidak akan pernah beruntung adalah mereka yang hidup dengan karakter buruk.

Baca Juga: Hadapi Wabah dengan Beriman dan Beramal Sholeh

Karakter buruk itu bersumber dari kondisi hati yang kumuh dan tidak pernah mendapat perhatian dan perawatan, sehingga beragam penyakit bukan saja eksis tetapi bersarang kuat.

Memandang Buruk Kebaikan

Karakter buruk yang sangat berbahaya hadir dalam hidup seseorang ialah ketika ia memandang kebaikan (seruan Allah) sebagai keburukan.

“Dan apabila dikatakan kepada mereka ‘Janganlah berbuat kerusakan di bumi!’ Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.'” (QS. Al-Baqarah: 11).

Hal itu bisa berupa pemikiran, konsepsi hingga tindakan. Misalnya saja seperti saudara-saudara Nabi Yusuf, ketika mereka membuang Nabi Yusuf, mereka memandang perbuatan itu wajar, bukan jahat. Tetapi begitulah hati yang telah kumuh.

Kemudian kalau mendapat seruan untuk beriman, mereka memandang orang yang beriman (orang Islam) sebagai orang bodoh.

Akan tetapi Allah tegaskan, “Ingatlah, sungguh, mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah: 13).

Dalam kata yang lain, orang berakal menurut Allah dalam Alquran hanyalah orang yang hatinya mau beriman. Jika tidak, sepandai apa pun orang itu, tetap kurang atau bahkan tidak berakal.

Ikut Alquran

Ketika Alquran mengatakan orang yang tidak mau beriman kurang akal, yang sebenarnya terjadi adalah orang-orang kafir itu tidak mengetahui keadaan mereka sendiri dan akhir dari urusan mereka kelak (Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah).

Dan, ungkapan mereka bahwa orang yang beriman kurang akal, sejatinya adalah bentuk penghinaan. Maka Allah tuliskan bahwa sifat kurang akal itu justru ada pada mereka yang menolak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir).

Artinya kalau seseorang benar ingin hidup yang beruntung maka ia harus mengikuti Alquran.

Baca Lagi: Berpikir Positif dan Teguh Pendirian

Sebagai contoh, Allah melarang riba, lesbian gay dan beragam tindakan haram lainnya. Maka siapa tunduk dan patuh ia akan selamat.

Sedangkan yang menentang bahkan memandang semua larangan yang haram itu baik, maka ia akan bertemu dengan kerugian besar. Mulai dari kerugian skala individu hingga masyarakat, bangsa dan negara.

Oleh karena itu, orang yang merugi kata Allah adalah yang menukar petunjuk (hudan) dengan kesesatan (Adh-Dholal). Dan, orang seperti itu tidak mendapat petunjuk, terombang-ambing dalam kegelapan dan kenistaan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment