Home Artikel Kerja Keras, Banyak Untungnya
Kerja keras banyak untungnya

Kerja Keras, Banyak Untungnya

by Imam Nawawi

Kerja keras bagi anak muda sekarang tidak begitu menarik. Mereka bahkan ingin segera berhenti bekerja, pensiun dini lalu bahagia. Padahal, kerja keras banyak memberikan keuntungan.

Journal of Economic Behavior & Organization menyebutkan bahwa pensiun dini mempercepat turunnya power dari kognitif pada masa dewasa akhir.

Apalagi, kaum muda yang memilih pensiun dini juga tidak gemar berinteraksi secara sosial, semakin akan sulit untuk bahagia. Bahkan dalam riset itu, mereka yang memilih melakukan isolasi sosial akan semakin cepat mengalami penurunan kognitif.

Baca Juga: Isilah Hari dengan Kerja Keras

Dalam kata yang lain, tidak bekerja, apalagi tidak mau bekerja keras itu akan mematikan potensi penting dalam diri manusia, yaitu akal dengan kemampuan reasoningnya yang sangat luar biasa.

Manfaat

Kerja keras memang menantang. Pantas kalau sebagian orang lebih memilih untuk meninggalkannya.

Namun demikian kerja keras memberi keuntungan langsung. Seperti, meningkatnya kompetensi diri,termasuk skill.

Kerja keras juga dapat menjadi jalan yang memberi kemajuan bertahap terhadap karir dan kesempatan promosi dalam pekerjaan.

Tidak kalah penting, orang yang siap bekerja keras, lebih terbuka untuk memiliki penghasilan lebih tinggi.

Lebih jauh orang yang bekerja keras akan terlatih mengatur waktu, pekerjaan, bahkan suasana hati. Sebab ia tahu mana prioritas mana yang destruktif.

Bukan Sekedar

Kerja keras berarti bekerja dengan penuh kesungguhan, komitmen dan tentu saja kecerdasan.

Oleh karena itu untuk menjadi seorang yang mampu bekerja keras kita harus memiliki yang namanya tujuan jelas dan realistis, terukur.

Hal itu kemudian kita ikuti dengan langkah berupa penetapan rencana aksi, semakin detail akan semakin baik dan mudah mencapai tujuan.

Dan, jadilah pribadi yang paling siap bertanggung jawab dengan segala keputusan. Jangan suka menjadi orang yang gemar mencari kambing hitam.

Kemudian, sadarilah bahwa Allah sangat menyukai seorang hamba yang mau bekerja, apalagi bekerja keras.

Hasil

Hasil dari kesungguhan membangun mental siap kerja keras begitu banyak dan kita butuhkan.

Seperti lahirnya mental disiplin dan rajin dalam bekerja.

Sangat termotivasi untuk terus melakukan pekerjaan dengan baik dan penuh dedikasi.

Tidak pernah berhenti belajar, selalu ingin untuk meningkatkan kapasitas diri. Profesional dan bertanggung jawab, serta memiliki mental positif dan optimis.

Baca Lagi: Menghadapi Masalah Seperti Nabila

Jadi, kalau ada orang yang dalam 24 jam banyak galau, sudah bisa kita asumsikan, ia sedang banyak pikiran dan miskin tindakan.

Pendiri Hidayatullah, Ustadz Abdullah Said dahulu sering menguatkan para santri dan kadernya untuk selalu, bekerja keras, ibadah keras dan berpikir keras. Keras memang identik dengan mujahadah (kesungguhan tanpa henti).*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment