Home Hikmah Kerja Cari Nafkah Kudu Semangat

Kerja Cari Nafkah Kudu Semangat

by Imam Nawawi

Kerja cari nafkah memang harus semangat. Hal ini selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga merupakan bagian dari kewajiban dan ibadah seorang Muslim kepada Allah subhanahu wa Ta’ala.

Islam adalah agama yang tidak sekedar memerintahkan manusia berhubungan baik kepada Allah. Tetapi juga sangat menekankan agar mampu bertanggung jawab dengan peran dan fungsinya.

Bagi para lelaki tentu saja ketika dia memiliki istri peran dan fungsi yang harus betul-betul maksimal adalah sebagai suami dan ayah. Tugas utamanya ialah bagaimana mendapatkan nafkah.

Mencari nafkah dalam Islam yang sangat penting adalah bagaimana memperolehnya dengan halal. Walaupun harus melakukannya dengan kerja keras sejauh itu halal maka Allah akan memberikan balasan terbaik.

Baca Juga: Semangat Belajar Bicara Walau Tak Lagi Kuliah

Tidak akan ada gunanya dalam pandangan Allah orang yang mendapatkan uang melimpah tetapi cara memperolehnya tidak halal. Oleh karena itu syukurilah dan asah selalu apa yang menjadi keterampilan kita untuk mendapatkan nafkah bagi keluarga.

Makna Semangat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia semangat berarti roh kehidupan yang menjiwai segala makhluk baik hidup maupun mati. Semangat juga berarti seluruh kehidupan batin manusia.

Itu berarti bahwa semangat bersumber dari kekuatan batin seseorang. Orang yang batinnya penuh keyakinan kepada Allah subhanahu wa Ta’ala niscaya dia akan memiliki semangat di dalam kehidupan termasuk dalam hal mencari nafkah.

Dalam Alquran setiap Mukmin diperintahkan oleh Allah untuk selalu bersemangat. Satu diantaranya adalah jangan bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati sementara ada Iman dalam hati (QS. Ali Imran: 139).

Hal itu menunjukkan bahwa semangat adalah hal yang sangat penting dalam hidup seseorang. Dan kalau ingin mengetahui iman kuat atau tidak dalam jiwa seseorang bisa terlihat dari semangatnya.

Semangat Mencari Kayu Bakar

Suatu waktu Rasulullah sedang bersama para sahabat untuk keperluan majelis ilmu. Tiba-tiba datang seorang Ansor dengan pakaian lusuh dan wajah tidak punya arah. Mendekat kepada Rasulullah kemudian pria itu berkata bahwa dirinya membutuhkan uang.

Rasulullah pun memerintahkan sahabat untuk mengambil sebuah bejana dan kain milik Rasulullah sendiri. Kemudian kepada para sahabat Rasulullah mengatakan bahwa barang miliknya itu harga satu dirham.

Kemudian Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat bahwa keduanya akan beliau jual dan adakah yang mau membeli dengan tambahan satu dirham.

Seorang sahabat pun mengacungkan tangan dan menyerahkan uang dua dirham. Rasulullah langsung memanggil pengemis dari kaum anshor itu kemudian memberikan arahan.

Gunakan satu dirham untuk membeli makan dirimu dan keluargamu. Dan gunakan satu dirham lagi untuk membeli kampak. Bergegaslah orang itu melakukan perintah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Baca Lagi: Inilah Syarat Negeri Makmur

Singkat cerita 15 hari kemudian, pengemis itu datang kepada Rasulullah dan membawa uang sebanyak 10 dirham hasil dari upayanya mencari kayu bakar lalu menjualnya ke pasar.

Kisah yang merupakan hadis riwayat Ibnu Majah ra itu memberikan satu ibrah kepada kita semua bahwa di dalam mencari nafkah kita harus betul-betul berupaya penuh semangat. Seorang Muslim sebaiknya bekerja bukan meminta-minta.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment