Kemiskinan kini mulai terjadi di berbagai negara. Tak terkecuali Eropa yang merupakan lambang kekayaan dunia.
Namun pada dasarnya kemiskinan harta belumlah seberapa kalau melihat kemiskinan sejati.
Miftahul Chair dalam buku “Agama Membuat Kaya” menerangkan bahwa kemiskinan sejati itu ada pada seseorang yang terlena kemalasan dan bersikap kikir.
Alquran pun menyinggung hal itu.
Baca Juga: Zakat Fitrah Indonesia Tembus 6,7 Triliun
“Apakah akan Kami beritahukan kepadamu orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al-Kahfi: 103-104).
Perbuatan sia-sia itu amalan batil dan tidak berguna. Apa itu selain daripada kemalasan. Kemalasan dalam hal mencari hidayah, memelihara iman dan merawat mindset syukur selama hidup di dunia.
Usaha Lepas dari Kemiskinan
Oleh karena itu setiap Muslim harus berpikir usaha apa yang harus jadi komitmen agar bisa lepas dari kemiskinan.
Prinsipnya jelas jauhi kemalasan dan jangan kikir. Beranilah untuk berjuang dan berkorban.
Lakukan upaya pengembangan jaringan melalui silaturrahmi.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah ia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya jangan mager, duduk depan laptop dan gadget, melihat artikel dan tontonan jadi orang kaya tapi tidak pernah mau bergerak usaha.
Rezeki Tak Selalu Harta Kekayaan
Orang beriman sadar betul bahwa rezeki bukan sebatas harta kekayaan.
Rezeki Allah amat luas, ia bisa berbentuk kesehatan, ilmu pengetahuan, pekerjaan, keluarga yang sakinah dan anak-anak yang sholeh-sholehah, lingkungan kerja yang mendorong sholat berjam’aah dan lain sebagainya.
Qarun kaya dari sisi materi. Tapi karena ia kafir, ia menjalani akhir hidup dengan sangat nestapa. Bersama harta kekayaannya ia masuk ke dalam perut bumi.
Bebas Kemiskinan dengan Amal Baik
Allah menegaskan bahwa siapa yang berbuat kebaikan walau seberat zarah Allah pasti akan memberikan balasan.
Artinya jangan malas untuk beramal. Jangan kikir dalam berbuat kebaikan. Karena setiap kebaikan pasti Allah balas dengan kebaikan.
Oleh karena itu ada ungkapan bahwa sebab rezeki itu ada 6. Yaitu ketakwaan, tawakkal, sholat, sedekah, istighfar dan usaha.
Terkait takwa, maka Allah jaminan solusinya.
Baca Lagi: Mesut Ozil Viral di Istiqlal
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah jadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq: 4).
Jadi, jauhi kemiskinan sejati. Insha Allah hidup akan bahagia, bersinar dan menginspirasi kehidupan banyak orang.*