Jahil menurut Ibnu Katsir adalah sumber dari segala keburukan atau kejahatan. Hal itu karena jahil bisa bermakna bodoh, yakni senang kepada maksiat dan dosa. Lebih umum jahil bisa berarti tidak paham. Nah, perilaku Salwan Momika membakar Alquran adalah bagian dari bentuk kejahilan. Aksi kejahilan itu tidak akan mengurangi kemuliaan Alquran sama sekali.
Tindakan pria bernama lengkap Salwan Sabah Matti Momika membakar Alquran jelas bentuk kejahilan. Hal itu bersifat menghasut kebencian, permusuhan dan rasisme.
Baca Juga: Membakar Alquran itu Kecerdasan?
Berbagai pihak pun mengutuk tindakan itu. Gedung Putih AS mengutuk pembakaran Kitab Suci umat Islam itu.
Kemenlu Rusia juga menolak aksi pembakaran Alquran itu sebagai toleransi. Tindakan itu provokatif Islamofobia berkedok ‘kebebasan berekspresi dan demokrasi.’
Pertanyaan sederha bisa kita ajukan pula. Kalau misalnya membakar ajaran atheisme, kebebasan dan demokrasi sendiri bagaimana kira-kira?
Aliansi Peradaban PBB (The United Nations Alliance of Civilizations) juga melakukan hal yang sama, mengutuk itu.
Namun, Salwan Momika tetap tidak peduli. Pria yang mengaku atheis sekuler itu kepada media Swedia mengatakan, “Dalam 10 hari, saya akan membakar bendera Irak dan Alquran di depan Kedubes Irak di Stockholm.”
Berulang
Aksi membakar Alquran selalu berulang. Januari lalu, politisi antiimigran, Rasmus Paludan, membakar Alquran dekat Kedubes Turki di Stockholm.
Pada April lalu, pria Denmark-Swedia ini memimpin kelompok sayap kanan dan anti-Islam menggelar aksi pembakaran Alquran di beberapa kota di Swedia.
Mengapa langkah-langkah seperti itu seperti mendapat tempat di Swedia?
Tetap Mulia
Mungkin Salwan punya maksud tertentu. Akan tetapi langkah membakar Alquran tidak akan membuat Salwan Momika jadi manusia mulia.
Karena membakar Kitab Suci umat Islam, tidak akan mungkin dilakukan, kecuali oleh orang yang kehilangan kecerdasan.
Baca Lagi: Virus Penalaran
Justru sangat mungkin, Islam akan semakin berjaya dan Alquran semakin mulia.
Sejarah membuktikan, serangan teror yang terjadi pada 11 September 2001 di AS telah menjadi pemantik jutaan orang masuk Islam.
Ketika itu menurut sensus agama non pemerintah AS, pada tahun 2000 hingga 2010, Muslim AS tumbuh dari sekitar 1 juta menjadi 2,6 juta, meningkat 67%.
Hal itu menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan tercepat di AS.
Boleh jadi, ke depan, pasca aksi-aksi jahil mereka yang membenci Alquran, orang justru berbondong-bondong masuk Islam, membaca, memuliakan dan mengamalkan nilai-nilai Alquran.*