Kehangatan, setiap kita memerlukan, walau tidak sepanjang waktu.
Saat langit masih gelap, orang kebanyakan juga masih lelap. Kemudian kita bangun, kemudian minum air hangat, maka suasana tubuh akan berubah. Lebih segar.
Baca Juga: Gunung dan Watak Pemimpin
Bahkan psikologi juga akan lebih nyaman rasanya, mengingat ada perubahan secara fisik dalam diri.
Bangkit untuk wudhu kemudian mendirikan shalat akan juga terasa nikmat. Munajat kepada Allah akan menjadi semakin penuh keindahan.
Pergaulan
Namun kehangatan dimensinya luas, bisa mencakup banyak bidang kehidupan, termasuk pergaulan.
Rasulullah SAW membimbing kita bahwa dalam pergaulan harus siap tersenyum. Senyum adalah energi yang hangat dan menghangatkan.
Gus Baha dalam satu sesi tausiyahnya menyarankan kita semua. Kalau memang lagi sulit bisa tersenyum kepada banyak orang, sebaiknya di rumah saja dahulu.
Sebab, sunnah bertemu dengan orang lain itu ya memang tersenyum. Bukan malah cemberut.
Nikmat Allah
Kehangatan adalah wujud nikmat Allah bagi kehidupan manusia bahkan alam semesta.
Udara pegunungan itu dingin, bahkan ada yang sangat dingin. Tetapi dengan kuasa-Nya, manusia bisa membuat kopi, teh dan air hangat.
Baca Lagi: Cinta Sejati
Mandi pun rasanya akan lebih berbeda nikmatnya kalau kita menggunakan air hangat di udara yang dingin.
Lebih jauh kehangatan dalam persahabatan itu akan mendatangkan energi penuh semangat. Jadi, siapkan diri menjadi pribadi penuh kehangatan dalam segala kebaikan berlandaskan iman.*