Sahabat tentu kenal dengan Gus Baha. Tepatnya KH. Bahauddin Nursalim. Dengan kepakarannya yang mendalam beliau jelaskan satu kebaikan yang tidak perlu modal.
Kebaikan itu adalah “tarkul munkarot” yang artinya meninggalkan hal-hal yang Allah larang manusia yang beriman melakukannya.
“Di antara kebaikan agama ini adalah meninggalkan kemunkaran.
Nah, kata ‘meninggalkan’ itu sesuatu yang tidak butuh modal.
Kalau kita untuk dapat pahala sholat kita harus sholat. Untuk pahala haji kita harus haji.
Baca Juga: Jadilah Top Skor Kebaikan
Tapi ada kebutuhan yang tak perlu modal (dan dapat pahala) yaitu ‘tarkul munkarot’ itu meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah.”
Apa itu Kemunkaran?
Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam Shafwatut Tafasir menerangkan, munkar itu segala perbuatan yang Allah melarang dan akal sehat memandang buruk.
Bentuk kemunkaran menurut Al-Maraghi bisa marah yang diperturutkan, memukul yang lemah, membunuh dan bersikap congkak kepada orang lain. Termasuk melihat, mendengar dan berbicara yang Allah tidak suka.
Jadi Gus Baha sering memberikan penguatan, kalau memang untuk tidak maskiat harus dengan tidur, maka tidur itu berpahala, karena niat tarkul munkarot.
Lakukan Kebaikan
Tetapi sebagai insan yang mengharapkan rahmat Allah, tentu saja perintah Allah bukan sebatas meninggalkan kemunkaran, tetapi juga melakukan kebaikan (amar ma’ruf).
Oleh karena itu mesti ada upaya untuk melakukan kebaikan sebaik mungkin yang bisa kita lakukan.
Gus Baha sering menekankan agar selalu berbuat baik. Misalnya, terus bersyukur, walau pasangan suka marah. Bahkan punya istri judes masih lebih baik daripada jomblo.
Baca Lagi: Jadilah Produsen Gagasan
Artinya, ketaatan itu harus kita upayakan. Bahwa ada banyak ujian dalam ketaatan jangan menyerah. Yang penting jangan sampai suka maksiat. Sebab kalau suka maksiat bagaimana bisa tarkul munkarot.
Bahkan terhadap anak-anak yang walau pun dia suka jajan atau bahkan banyak main, Gus Baha mendorong kita agar memandang mereka sebagai penerus sujud.
Artinya apa, jangan terhalang berbuat kebaikan kepada anak, walau pun mereka belum sesuai dengan harapan kita untuk saat ini. Subhanallah, adem banget.*