Home Artikel KDRT Oleh Suami Dominasi Berita Terkini, Ada Apa?
KDRT Oleh Suami Dominasi Berita Terkini, Ada Apa?

KDRT Oleh Suami Dominasi Berita Terkini, Ada Apa?

by Imam Nawawi

KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) oleh suami belakangan ini mendominasi pemberitaan. Usman Sayuti (41) salah satunya.

Ia tega membakar istri (Winarsih) dan kedua anaknya, yaitu NIM, laki-laki 15 tahun dan KNF, perempuan 13 tahun pada 29 Juni 2023, pukul 21.00 WIB di rumah mereka, di Cakung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Kunci Kemesraan Suami Istri

Bersyukur kini ketiga orang itu kondisinya berangsur pulih, sekalipun Winarsih masih belum bisa berbicara karena masih ada masalah di tenggorokan.

Sementara itu sang suami telah menjalani proses hukum dan ditahan, sebagaimana keterangan Kapolres Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata.

Analisa

Sejatinya KDRT tidak monopoli suami. Seorang istri pun bisa melakukan KDRT.

Misalnya, ini menurut keterangan psikolog, istri selalu mengecek handphone suami (yang potensi melanggar privacy), itu masuk KDRT. Termasuk istri melakukan kekerasan secara verbal, yakni istri merendahkan harga diri suami.

Namun, dalam konteks KDRT oleh suami ada beberapa faktor pendorong.

Mulai dari pengaruh budaya, pengalaman masa lalu, soal kesehatan mental, hingga karena pengaruh narkoba dan alkohol.

Data dari Bidang Rehabilitasi BNNP Jambi tahun 2022, mayoritas penyalahguna narkoba yang mendapat rehabilitasi telah menikah. Jumlah mereka 64,5%.

Keluarga yang berada dalam pengaruh narkoba akan menjalani hidup menyimpang. Kapan saja perilaku buruk mungkin terjadi.

Hal itu akan merusak keharmonisan keluarga, suami dan istri. Bahkan merusak komunikasi, sosial, ekonomi dan kesehatan.

Selain itu dua faktor terakhir ini juga berpengaruh seorang suami potensial melakukan KDRT. Yaitu stres berlebihan, karena beban pekerjaan, keuangan, dan komunikasi.

Selanjutnya perasaan tidak aman. Jika seorang suami merasa tidak aman alias terancam, ia lebih mungkin menjadikan kekerasan sebagai cara melindungi diri.

Tuntunan Islam

Dalam hal ini mau tidak mau, penting bagi kaum Adam memahami posisi suami dalam Islam.

Baca Lagi: Pemuda Menerobos Masa Depan

Suami adalah yang wajib bertanggung jawab, tidak saja dalam hal memberi nafkah, tetapi juga menjaga ketenangan batin, bahkan selamat dari api neraka.

Artinya, suami bagaimanapun tidak bisa mendapat pembelaan ketika melakukan kekerasan. Sebab, suami adalah pemimpin dalam rumah tangga.

Namanya pemimpin, kemampuan mengendalikan diri adalah hal yang harus terus menjadi karakter dalam dirinya. Apapun masalah yang terjadi.

Suami juga mendapat tuntutan memberikan teladan kepada istri dan anak sembari terus melakukan bimbingan dan pelajaran kepada kebaikan.

Dan, yang tak kalah utama, berdoa. Suami harus mendoakan diri dan keluarganya, menjadi orang-orang yang bertakwa.

Secara teknis, kaum Adam, terutama para suami belajarlah komunikasi yang baik, jangan mau menang sendiri dan mau menerima aspirasi atau bahkan nasihat istri.

Hindari pergaulan yang buruk, apalagi narkoba dan alkohol. Dan, bersiaplah menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi diri untuk selalu komitmen menjadi pemimpin sejati dalam rumah tangga.

Meski demikian, upaya sungguh-sungguh juga harus istri perjuangkan. Sebab, ketika suami berupaya keras menjadi pemimpin yang baik, namun istri tidak menghargai, maka celah KDRT akan terus terbuka.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment