Home Artikel Kaum Muda Bisa Menjawab Tantangan Zaman, Asal…?
Kaum Muda

Kaum Muda Bisa Menjawab Tantangan Zaman, Asal…?

by Imam Nawawi

Semua orang paham bahwa generasi atau kaum muda adalah motor penggerak perubahan masa depan. Tapi tak setiap orang tua yakin bahwa anak muda yang ada di sekitarnya layak dapat kepercayaan tinggi. Mengapa?

Karena tak setiap orang tua tahu cara mendorong anak muda bisa menjawab tantangan zaman. Sebagian besar dari mereka lebih memilih ragu dan meragukan anak mudanya, generasi mudanya.

Padahal, tugas orang tua adalah mendorong anak muda memiliki tiga hal mendasar. Pertama, kemauan eksplorasi, mencoba berbagai bidang dan aktivitas.

Kedua, orang tua mesti memberi penghargaan atas inisiatif dan inovasi kaum muda. Tetap harus kita berikan apresiasi meski ide itu masih mentah. Tugas kita membantu mereka tumbuh dan mampu mematangkannya.

Ketiga, terlibat mematangkan kaum muda dengan menyediakan dukungan, bahkan alat dan sumber informasi, referensi dan jaringan agar anak muda semakin matang dan terasah dalam menjalankan ide-idenya.

Kematangan Anak Muda

Meski begitu tidak otomatis anak muda bebas dari kelemahan. Tiga poin di atas adalah pegangan untuk orang tua dalam menyikapi keuletan kaum muda dalam inovasi untuk perubahan ke masa depan.

Baca Juga: Beserta Kaum Muda

Namun pemuda juga punya catatan penting. Pertama, pemuda jangan merasa gagah hanya karena punya ijazah, karena itu biasa untuk sekarang, yang jadi doktor pun begitu mudah orang dapatkan. Buktikan ide apa, kiprah apa yang telah dipersembahkan untuk kebaikan.

Kedua, pastikan matang dalam menyusun konsep. Ibarat kata sebelum meluncurkan sebuah ide, pastikan ada 1000 argumentasi untuk menjawab 500 pertanyaan yang meragukan. Kalau pemuda datang dengan satu ide, baru 10 pertanyaan sudah tumbang, jelas ini mengecewakan orang tua.

Ketiga, hadirkan langkah-langkah konkret yang akan direalisasikan. Pastikan setiap langkah berbasis fakta dan argumen ilmiah. Jadi kaum muda berhenti main asumsi, itu akan mudah menjadi basi, meski diliputi 1000 argumentasi.

Cerdas Emosional

Sebagian anak muda mudah patah kalau dapat respon tidak memadai dari orang yang mereka harapkan dapat memberikan dukungan.

Kondisi itu harus kita jawab dengan melatih diri dalam membangun kecerdasan emosional. Jangan mudah bawa perasaan (baper). Cermati, pahami dan temukan solusi.

Orang tua yang meragukan anak muda, harus kaum muda pandang sebagai investasi menemukan akar pertanyaan mereka. Lalu menemukan dan merumuskan jalan keluarnya.

Dalam kata yang lain anak muda harus bisa kreatif dengan kematangan pikiran. Kemudian berani berinovasi dan bijak dalam bertindak. Serta tekun mengeksplorasi ide dengan mensistematisasikan tindakan.

Satu hal yang pasti, orang tua memang harus memberi kesempatan bahkan keleluasaan.

Memberi keleluasaan kepada anak muda dalam berkreasi adalah investasi penting untuk masa depan.

Namun, keleluasaan tersebut harus diimbangi dengan kematangan konsep dan struktur berpikir yang matang dari anak muda sendiri.

Dengan langkah-langkah ini, generasi muda dapat menjadi pemikir yang runtut, bertanggung jawab, dan mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat. Hiduplah wahai pemuda!*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment